YOGYAKARTA, KabarKampus – Universitas Gadjah Mada (UGM) mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera menyelesaikan konflik antara KPK dan Polri. Hal ini disampaikan Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, Rektor UGM dalam pernyataan sikap sivitas akademika UGM terkait kemelut KPK dan Polri di Balairung UGM, Rabu (28/01/2015).
“UGM mendukung keutuhan NKRI dari perpecahan internal maupun intervensi eksternal,”kata Dwikorita Karnawati.
Dwikorita menuturkan, Sivitas akademika UGM juga berharap agar KPK dan Polri berbenah dan mendayagunakan hubungan yang lebih baik serta akuntabel setransparan mungkin agar dapat lebih meningkatkan kredibilitas. Sehingga fungsi kelembagaannya dapat normal kembali. Tim independen (tim 9) diharapkan bisa menyelesaikan konflik tersebut secara bermartabat.
“Kita selamatkan lembaga-lembaga penegak hukum untuk menjadi lebih bersih, berwibawa dan bermartabat,” tambah Rektor.
Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si, Dekan Fisipol UGM menilai, sampai saat ini belum ada upaya tegas dari Presiden Joko Widodo maupun pihak terkait lainnya untuk menyelesaikan konflik KPK dan Polri. Ia berharap agar kasus ini segera tuntas sehingga tidak ada kepentingan individu dan kelompok yang akan memanfaatkannya.
“Jangan terlalu lama kasus ini menggantung karena seakan-akan kita itu ditinggal pemimpinannya,”tegas Erwan.
Selain itu, sivitas UGM berharap, presiden juga perlu menjaga agar energi bangsa tidak terkuras oleh kepentingan-kepentingan elite politik yang dapat menghambat proses penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi. Sehingga mengganggu pelaksanaan agenda-agenda besar yang telah dicanangkan oleh pemerintah.
Dalam pembacaan sikap ini turut hadir Ketua Dewan Guru Besar (DGB) UGM, Prof. Dr. Ir. Sunjoto, Dip.HE, DEA, Ketua Senat Akademik UGM, Prof. Dr. Ir. Indarto, DEA, jajaran pimpinan universitas, guru besar, dekan dan dosen.[]