More

    ITB dan TAU Siap Lahirkan Ribuan Lapangan Kerja Lewat BUMR

    Mega Dwi Anggraeni

    Kadarsah (Kiri) dan Tanry Abeng. Foto : Mega Dwi
    Kadarsah (Kiri) dan Tanri Abeng. Foto : Mega Dwi

    BANDUNG, KabarKampus– Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Tanri Abeng University (TAU) menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) di kampus ITB, Bandung, Senin, (16/03/2015). Kerjasama ini sebagai upaya melahirkkan ribuan lapangan kerja melalui BUMR tersebut.

    BUMR merupakan lembaga ekonomi baru yang sedang dikembangkan oleh Rektor TAU, Tanri Abeng. Mantan Menteri Negara Pemberdayagunaan BUMN Kabinet Pembangunan VII itu bermimpi bisa mengkoorporatisasi Usaha Mikro Kelas Menengah (UMKM) di Indonesia yang saat ini jumlahnya mencapai 56 juta.

    - Advertisement -

    “Ini bisa jadi instrumen supaya UMKM lebih terstruktur. Saat ini 54 juta UMKM dinyatakan tidak bankable (tidak memenuhi pesyaratan untuk mengajukan permohonan kredit). Kami harap nantinya mereka bisa berubah setelah bergabung di BUMR,” ujar Tanri kepada wartawan usai menandatangani MoU di Ruang Rapim A, Gedung Rektorat Kampus ITB, Jalan Taman Sari, Bandung.

    Dia menambahkan, jika seluruh UMKM di Indonesia sudah bankable maka ribuan lapangan pekerjaan pun akan terbuka dengan sendirinya. Menurutnya, secara teknis, TAU sudah mengembangkan program khusus entrepreneurial management.

    Ia menjelaskan, proses pendidikannya berupa kombinasi antara e-learning dan face to face dengan memperbanyak kurikulum entrepreneur sebagai pengetahuan awal. Tetapi karena dalam praktiknya, BUMR ini akan melibatkan semua lapisan masyarakat termasuk birokrat, maka pendidikan ini juga akan berlaku untuk para pemangku kebijakan dari desa hingga provinsi.

    “Aparat desa termasuk camat akan belajar konsep mikro dan makro ekonomi karena nantinya mereka akan menjadi bagian dari proses BUMR itu sendiri,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Tanri mengatakan pihaknya akan membutuhkan bantuan dari ITB saat semuanya sudah masuk dalam struktur BUMR dan proses bisnis seperti pengelolaan pasar hingga produksinya akan berjalan. “Ini masalah waktu saja, mungkin nantinya kita akan mendapat dosen sementara dari ITB atau dosen ITB akan memperoleh pelatihan dari TAU,” tambahnya.

    Sementara itu, Kadarsah Suryadi, Rekor ITB mengatakan, saat ini ITB akan menggelar pelatihan selama enam bulan hingga satu tahun untuk para inovator yang belum siap meluncurkan produknya. “Di sini kami membutuhkan para pakar atau ahli dan Pak Tanri ini adalah salah satunya pakar entrepreneur. BUMR itu bisa kita bahas di sini,” katanya.

    Kerjasama yang akan dilakukan ITB dan TAU menurut Kadarsah bisa menjadi langkah lain ITB menuju Entrepreneurial University. Dia menyebutkan, ITB memiliki since engineering serta pengembangan riset teknologi. Sementara TAU sedang mengembangkan Fakultas Engineering.

    “Ini upaya kami untuk mengembangkan bangsa melalui SDM,” pungkasnya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here