More

    Mahasiswa Untar Tafsirkan Musik Jazz Hijau Dalam Karya Visual

    Seseorang melintas diantara gambar visualisasi "Jazz Hijau" yang dipamerkan di kantor Walhi, Jakarta, Jumat, (05/06/2015). FOTO : FAUZAN
    Seseorang melintas diantara gambar visualisasi “Jazz Hijau” yang dipamerkan di kantor Walhi, Jakarta, Jumat, (05/06/2015). FOTO : FAUZAN

    Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Universitas Tarumanegara berhasil memvisualkan lagu-lagu musik jazz bertema lingkungan. Hasil visualisasi musik bertajuk “Jazz Hijau” ini dipamerkan di Kantor  Walhi, Jakarta Selatan, Jumat, (05/06/2015).

    Terdapat sepuluh karya yang dipamerkan. Sepuluh karya ini merupakan hasil seleksi dari 30 karya mahasiswa DKV Untar. Seleksi hasil karya dilakukan oleh Dosen DKV Untar.

    Salah satu karya yang dipamerkan dibuat oleh Shela Alamsyah. Dalam karyanya Shela menafsirkan lagu “Keluarga Pohon” yang diciptakan Arif Setiadi. Lagu “Keluarga Pohon” tidak memiliki lirik. Musik yang keluar adalah  nada saxopon dan gendangan drum.

    - Advertisement -

    Dari musik tersebut Shela membuat sketsa seorang ayah bersama anak dan juga istri. Ketiga sosok tersebut ditumbuhi daun-daun. Sehingga ketiga sosok tersebut menyerupai tiga batang pohon.

    Bentuk visual lainnya dari Jazz Hijau dibut oleh  Nick Sandi Tirta Saputra. Nick menafsirkan lagu Margie Segers yang berjudul “Siapa Lagi Kalau Bukan Kita. Ia menafsirkan lagu tersebut dengan menggambarkan bentuk hati dengan akar pohon dan daun.

    Dari gambar tersebut Nick ingin menggambarkan hati manusia yang munafik. Karena banyak orang yang menggemborkan peduli lingkungan, namun ternyata apa yang dikatakannya tidak sesuai dengan hatinya.

    Karya selanjutnya adalah lambang air yang berbentuk tulisan “Our Future”.  Di sekitar tulisan tersebut  terdapat ranting-ranting pohon dan daun. Karya yang dibuat oleh Nathania Priscilla ini menafsirkan lagu berjudul “Sungaiku” karya Tanti H.

    Lewat karyanya ini Priscilla ingin mengatakan bahwa air dan pohon adalah kesatuan. Sementara tulisan Our Future adalah bahwa manusia bergantung pada sungai dan pohon.

    Toto M. Mukmin, Ketua Prodi DKV Untar, karya mahasiswa yang ditampilkan dalam pameran ini adalah karya visual mahasiswa merespon musk jazz. Karya ini dibuat lewat transformasi audio menjadi visual.

    “Musik punya stimulasi untu berimajinasi dan imajinasi itu muncul dala bentuk visual,” kata Toto di kantor Walhi.

    Menurut Toto, kolaborasi ini merupakan pertama kali dilakukan oleh mahasiswa Untar. Ia berharap lewat kolaborasi ini mahasiswa bisa terlibat dalam pelestarian lingkungan.

    Seluruh karya ini dipamerkan bertepatan dengan hari Lingkungan Hidup Sedunia. Sekaligus peluncuran Musik Jazz Hijau yang mereka tafsirkan.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here