Frino Bariarcianur

BANDUNG, KabarKampus—Beberapa waktu lalu Rektor Universitas Padjajaran (Unpad) mengeluarkan surat keputusan tentang kebijakan mengganti Fakultas Sastra menjadi Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Inilah 5 alasan pemikiran tentang pergantian nama fakultas tersebut.
(1). Selama ini banyak masyarakat yang menganggap Fakultas Sastra itu hanya mempelajari masalah-masalah bahasa dan sastra. Padahal content ilmu yang kami pelajari bukan hanya bahasa dan sastra, tetapi menyangkut juga aspek budaya secara luas.
(2). Banyak masyarakat yang menganggap bahwa alumni Fakultas Sastra tidak capable menghadapi dunia kerja di bidang kebudayaan secara umum.
(3). Dengan adanya perubahan nama ini, akan banyak akses yang diperoleh fakultas, terutama terkait dengan program kerja sama dan lapangan pekerjaan bagi alumni.
(4). Ada dorongan dinamika sosial masyarakat yang semakin hari semakin berkembang. Tentu itu mendorong adanya semacam penyesuaian, baik label secara permukaan maupun konten yang ada dalam keilmuan itu sendiri.
(5). Hasil kelayakan dari stakeholder, terutama para alumni dan mahasiswa. Para alumni juga mendorong agar mengubah nama Fakultas Sastra menjadi Fakultas Ilmu Budaya.
Lima alasan ini diungkapkan oleh Dekan FIB Unpad, Prof. DR. Dadang Suganda.
”Kami jamin lulusan FIB kedepan dia mampu berkomunikasi bahasa yang dipelajari baik lisan dan tulisan secara aktif, dia mengenal keilmuan linguistik, sastra, dan filologi, dia juga punya bekal ilmu yang sifatnya pragmatis, yaitu kepariwisataan dan kewirausahaan,” ujar Dadang seperti dilansir HUMAS UNPAD.[]






