Ahmad Fauzan
JAKARTA, KabarKampus— Perhelatan Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina 2011 telah mencetak juara sains dari seluruh Indonesia. 24 mahasiswa dari berbagai provinsi dinyatakan sebagai juara pada pergelaran grand final di Auditorium Gedung Pertamina Pusat, Jakarta, Jumat ( 4/11).
Para juara tersebut, sebelumnya telah melalui seleksi dari tingkat daerah hingga provinsi, dari 16 ribu peserta, kemudian terpilih 132 finalis dari berbagai provinsi di Indonesia.
Berikut nama nama pemenang kategori best presenter bidang matematika (1), Salwa Nursyahida (UPI), (2) Nabih Ibrahim Bawazir (UNY), (3) Ariestha W. Bustan (Univ. Khaerun), Bidang Fisika (1), Chalis Setyadi (UGM), (2) Munazyi (UI), (3) Indra Fiziko (Univ. Bengkulu), Bidang Kimia (1) Ade Agus Hidayat (Univ. Syah Kuala), (2) Sudirman (Univ. Mataram), (3) Ni Putu Yuliastri (Unila), Bidang Biologi, (1) Andreas Binar Aji S (Univ. Kristen Satyawacana, (2) Heni Mutmainnah (Univ.Hasanudin), (3) Ilham Fonna (Univ. Syah Kuala)
Kategori Best Theory Bidang Matematika, (1) Bernard Immanuel (UI), (2) Yohanes (UPH), (3) Okky Sugianto H (ITSN), Bidang Fisika (1) I Gede Ariana (Univ. Pend. Ganesha) (2) Ibnu Fauzan (Undip), (3) Yunus Febriyanto (Univ. Palangkaraya), Bidang Kimia (1) Irkham (UI), (2) Cristian Ardiyanto (Univ Jend. Sudirman), (3) Sofyurizal Adi Tama (UGM), Bidang Biologi, (1) Ardiantiono (UI), (2) Rilna Metha Sofia (Univ. Mataram), (3) Arif Luqman (ITSN).
Pada seleksi final, para finalis mengikuti kegiatan karantina untuk mengikuti bidang yang diperlombakan. Untuk kategori best theory dinilai berdasarkan kualitas teori dalam mengerjakan soal, sedangkan, kategori best presenter dinilai berdasarkan kualitas presentasi.
Ade Agus Hidayat, juara 1 bidang kimia dari Universitas Kuala, untuk katagori presenter, mengungkapkan kemenangannya ini karena keberuntungan yang dipersiapkan. Ia mendapatkan soal yang dikuasai.
“Saya mendapatkan soal yang mudah, kemudian menunjukkan kemampuan, dan berdoa,” tutur Ade menerangkan keberhasilannya.
Ade memenguasai soal pestisida. Menurutnya, di Indonesia banyak menggunaan pestisida sintesis yang tidak ramah lingkungan, juga biayanya mahal. Harus ada solusi, salah satunya pestisida nabati. Menurut Ade pestisida nabati itu dari tumbuhan mimba, tanaman yang banyak terdapat di Indonesia karena hidup di iklim tropis dan bisa tumbuh di atas ketinggian 800 meter permukaan laut.
“Daun dan bijinya hanya dihancurkan seperti larutan. Larutan itu bila sudah disemrotkan pada tanaman. Sudah menjadi pestisida,” tutur Ade.
Ade menambahkan kemenangannya kali ini menunjukkan kalau Aceh bisa bersaing di kancah nasional.
I Gede Ariana, juara 1, bidang fisika dari Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, tidak menyangka menang karena pesaingnya dari banyak provinsi. Kemenangan ini menurutnya karena ada faktor keberuntungan.
Dalam olimpiade sains yang digela Pertamina ini Gede harus menguasai teori mekanikal kuantum, termodinamika, elektrodinamika juga fisika modern. Ia mengaku soal itu tidak terjawab semua, ada materi yang tidak ia kuasai, seperti mekanikal quantum, dan ia hanya menjawab seadanya saja.
Kemenangannya ini menurut Gede hanya karena fokus pada teori yang ia kuasai.
Dalam prosesnya Gede latihan banyak soal, karena dengan latihan akan lebih mengerti, dan dapat memantapkan konsep fisika itu. Fisika itu nggak susah dan ngga perlu dihapal. “Yang diperlukan hanya memantabkan konsep dan sering latihan,” kata Gede.
Rukmi Hadihartini, direktur HRD Pertamina, mengatakan, kegiatan OSN Pertamina 2011 membuatnya optimis akan masa depan Indonesia. Anak muda seharusnya tetap menjaga semangat mengukir prestasi ke depan. Grand final OSN Pertamina 2011, memberikan total hadiah senilai 2.8 miliar rupiah, yang terdiri dari uang tunah, beasiswa, dan dana pembinaan universitas. Selamat kepada pemenang. []