SUGIHARTO PURNAMA
Akhir pekan di Bandung, ketika para pelancong memadati tempat-tempat wisata, restoran hingga mall, sejumlah anak muda berkumpul dan menghabiskan malam dengan menonton film dokumenter. Tidak hanya menonton, anak-anak muda ini juga berdiskusi. Membincangkan tragedi kemanusiaan yang hingga kini masih jauh dari penjelasan.
Selama dua malam (9-10/09/2016) anak-anak muda Bandung mengingat sepak terjang Munir Said Thalib, pejuang HAM Indonesia yang tewas dibunuh dalam penerbangan menuju Belanda, 7 September 2004. Sebanyak 12 kota di Indonesia menggelar secara serentak, termasuk Bandung.
Bertempat di Kafe KaKa, Jalan Tirtayasa 49 Bandung, acara diisi dengan penampilan musik, pemutaran film, pembacaan puisi dan diskusi. Semangat perlawanan Munir menyeruak bersama mereka. Ada haru dan juga air mata.
Anak-anak muda ini masih punya harapan besar, bahwa semangat penegakan Hak Asasi Manusia akan terus menyala dan berlipat ganda.
Kegiatan itu diselenggarakan oleh Solidaritas Bandung Mengingat Munir (Sobat Munir) yang melibatkan Aksi Kamisan Bandung, LBH Bandung, AJI Bandung, KabarKampus.com, Media Parahyangan, Sorge Magazine, Homelessdawg, Eyefeelsix, Perpustakaan Jalanan, Omah Munir dan Kontras. []
