More

    Kekurangan Insinyur, Indonesia Berpeluang Jadi Bangsa Pekerja

    gedung cyber security itb 03BANDUNG, KabarKampus – Indonesia saat ini masih mengalami kekurangan Insinyur. Dari sebanyak satu juta penduduk Indonesia, jumlah Insinyur hanya 2671. Jumlah ini masih jauh lebih rendah dibandingkan Malaysia yang mencapai 3333, Thailand dengan jumlah 4121, dan Vietnam yang mencapai 9037 per satu juta penduduk. Padahal kebutuhan Insinyur di Indonesia mencapai 50.000 per tahun.

    “Bayangkan kalau tidak bisa diisi, maka akan diisi oleh tenaga tenaga asing,” kata Bermawi P. Iskandar, Wakil Rektor dan Kemahasiswaan ITB saat mengumumkan pembukaan Program Profesi Insinyur di Kampus ITB, Jumat, (16/12/2016).

    Menurut Bermawi, saat ini memang belum diberlakukan syarat orang yang bekerja di bidang keinsinyuran harus memiliki sertifikat profesi Insinyur atau Insinyur profesional. Namun bila itu diberlakukan di Indonesia akan banyak pekerjaan dibidang keinsinyuran yang tidak jalan.

    - Advertisement -

    “Jadi asumsinya Sarjana Teknik dengan pengalaman sana sini sudah seharusnya memenuhi syarat dalam satu pekerjaan,” kata Bermawi.

    Ia menjelaskan, ke depan bila sarjana teknik, tidak memiliki sertifikat Insinyur atau Insinyur profesional, maka ia akan terus menjadi pekerja. Ia tidak bisa mengambil keputusan.

    “Dan bangsa kita hanya jadi bangsa pekerja,” ungkap Bermawi.

    ITB sendiri sebagaik kampus teknik tertua di Indonesia saat ini baru akan membuka Program Profesi Insinyur pada awal tahun 2017 mendatang. Program ini diperuntukkan untuk sarjana lulusa teknik dengan pengalaman minimal dua tahun dengan minimal telah mengerjakan empat proyek keinsinyuran.[]

    []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here