JAKARTA, KabarKampus – Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden Republik Indonesia ke-enam mengaku rumahnya di kawasan Kuningan Jakarta digeruduk ratusan orang. Tidak dijelaskan, dari kelompok mana yang menggelar aksi tersebut, namun para pendemo berteriak-teriak.
“Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan “digrudug” ratusan orang. Mereka berteriak-teriak,” kata SBY di akun twitternya, Senin, (06/02/2017).
Menurut SBY, undang-undang tidak memperbolehkan unjuk rasa di rumah pribadi, kecuali negara sudah berubah. SBY juga mengaku, dalam demontrasi di rumah yang baru didiaminya sejak akhir Oktober 2016 tersebut, ia tidak diberitahu polisi.
Selain itu terkait aksi tersebut, SBY bercerita, kemarin ia mendengar ada provokoasi dan agitasi terhadap mahasiswa untuk tangkap SBY. Provokasi itu berlangsung di Kompleks Pramuka Cibubur, Jakarta.
“Saya bertanya kpd Bapak Presiden & Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak utk tinggal di negeri sendiri,dgn hak asasi yg saya miliki?” ungkap SBY.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak-pihak yang bertanggung jawab terkait aksi ini. Namun dari jaket yang mereka kenakan, para mahasiswa ini berasal dari Universitas Satya Negara Indonesia (Usni), Universitas Bung Karno, dan Universitas Borobudur.[]
