Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Australia, tidak hanya memperbaiki hubungan militer dan meningkatkan iklim investasi antara Indonesia dan Australia. Kunjungan Presiden Jokowi juga memberikan angin segar perkembangan bahasa Indonesia di Australia.
Saat melakukan kunjugan ke Australia, Presiden Jokowi menandatangani piagam peresmian Balai Bahasa Indonesia se-Australia. Presiden Jokowi pula sempat berdialog langsung dengan Karen Bailey, kepala Balai Bahasa Indonesias Perth, yang merupakan Balai Bahasa Indonesia pertama di Australia.
Menlu RI Retno Marsudi menjelaskan keberadaan dan peran Balai Bahasa Indonesia di Australia dapat dijadikan model untuk mempercepat program internasionalisasi bahasa Indonesia yang dicanangkan pemerintah, mengingat organisasi nirlaba ini berfungsi sebagai ujung tombak promosi bahasa dan budaya di luar Indonesia.
Lebih lanjut Ronny Rachman Noor, Atase Dikbud KBRI Canberra, menjelaskan Australia tercatat sebagai negara yang pembelajaran bahasa Indonesianya terbanyak di dunia. Pada Tahun 2016 diperkirakan sebanyak 160 ribu siswa di 500 sekolah mulai dari primary school sampai dengan college (SMA) mempelajari bahasa Indonesia.
“Komitmen pemerintah Australia mengundang 135 guru berprestasi untuk menimba pengalaman selama 3-5 minggu di Australia pada tahun 2016 lalu menunjukkan perhatian besar dalam bidang pendidikan dan bahasa Indonesia,” kata Ronny Rachman Noor seperti dikutip dari Australia Plus.
Menurut Ronni, pada level masyarakat, telah berdiri Balai Bahasa Indonesia di Perth, Canberra dan Melbourne dan Tasmania. Dalam waktu dekat akan berdiri Balai Bahasa Indonesia di Brisbane, Darwin dan Sydney. Sedangkan di Adelaide bahasa Indonesia telah dikembangkan dalam bentuk lain yaitu melalui kerjasama antara Finders university dengan program “Jembatan”, Australia Indonesia Association dan swadaya masyarakat.
“Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Penutur Asing (UKBIPA) yang akan didirikan di Canberra menguatkan Australia sebagai pusat pengembangan bahasa Indonesia di luar Indonesia.”.
Dia menambahkan, pengembangan dan promosi bahasa Indonesia telah memasuki era baru di tingkat internasional sekaligus sebagai langkah mewujudkan cita cita menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dunia. []