More

    Tadarusan dan Diskusi Buku “Konferensi Asia Afrika 1955”

    Sesungguhnya perhelatan Konferensi Asia-Afrika (KAA) telah menjadi puncak dari segala pertemuan revolusioner bangsa bangsa kulit berwarna sebelumnya. Dari Konferensi ini muncul pembuktian pada dunia bahwa pertautan antarbangsa Asia-Afrika ini hendak mengedepankan aspek derajat kemanusiaan yang lebih tinggi, bukan melulu soal pembagian keuntungan material.

    Keberlangsungan KAA tidak hanya memaparkan perseteruan ideologis, tapi pemunculan simbol dari negeri yang terjajah untuk berani melawan. Maka, soal kepercayaan diri untuk bangkit dari ketertindasan menjadi agenda dan menu utama.

    KAA telah menyita perhatian dunia saat itu, hingga memunculkan gelombang semangat kemerdekaan sampai juga ke tanah terjajah Asia dan Afrika. Dan PBB akhirnya memiliki warna dan suara yang beragam atas nama cinta dan perdamaian dunia. Demikianlah salah satu gagasan yang termaktub dalam buku Konferensi Asia-Afrika 1955 karya Wildan Sena Utama (Sejarawan UGM).

    - Advertisement -

    Berdasar hal tersebut, kami gulirkan Tadarus dan Diskusi Buku termaksud. Pada hari Minggu, 22 April 2018 di @KaKa_cafe, Jln. Sultan Tirtayasa No. 49 Bandung.

    Untaian Acara:

    Jam 12.00 s.d selesai: Pameran dokumen/arsip KAA 1955.

    Jam 16.00:
    Penampilan musik Riksa B.I.O.
    Pembacaan puisi Untung Wardojo

    Jam 17.00, tadarus buku Konferensi Asia-Afrika 1955 & Pemutaran Film Arsip Konferensi Asia Afrika

    Jam 18.30: Diskusi buku, menghadirkan Wildan Sena Utama (Penulis Buku Konferensi Asia-Afrika 1955) dan Virtuous Setyaka (Geostrategy Study Club).

    Mari bersambung rasa, Sobat, mendekatlah, yang luang waktu. Terbuka untuk umum. Gratis.
    Salam Asia Afrika 🙏

    Didukung sepenuhnya oleh:
    Geostrategy Study Club
    @Kaka_Kafe
    @KabarKampusCom
    @FutureClub.id
    @Asian_African_Reading_ Club

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here