BANDUNG, KabarKampus – Lebih dari 500 mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) memblokir jalan Taman Sari, di kawasan kampus Unisba, Bandung, Jumat, (14/09/2018). Aksi mahasiswa ini ditenggarai rencana Rektorat Unisba memberlakukan kelas malam bagi mahasiswa regular Unisba.
Aksi ini diawali dengan berkumpul di Kampus 1 Taman Sari Unisba. Kemudian massa langsung memblokir jalan yang berada persis di depan gedung rektorat Unisba
Lutfi Norman, Koordinator Lapangan aksi mengatakan, rencana diberlakukannya kelas malam oleh rektorat Unisba adalah keputusan sepihak. Rektorat sama sekali tidak melibatkan mahasiswa.
“Padahal jika kelas malam tersebut diberlakukan, tentu akan membahayakan mahasiswa. Karena situasi kota Bandung saat ini sedang rawan begal. Dalam satu bulan terakhir, ada lima begal yang telah ditangkap,” kata Lutfi Norman kepada KabarKampus.
Oleh karena itu, tegas Lutfi, rencana kelas malam ini harus ditolak. Apalagi rektorat beralasan, kelas malam diberlakukan karena kelebihan mahasiswa.
“Di Fakultas Ekonomi Unisba sendiri hanya bisa menampung mahasiswa baru sekitar 500 mahasiswa baru. Namun mahasiswa yang diterima di Fakultas Ekonomi adalah sebanyak 746 orang. Artinya ini melebihi kapasitas yang dimiliki Unisba,” ungkap mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisba ini.
Belum lagi, kata Lutfi mahasiswa dari Fakultas lainnya yang mengalami persoalan yang sama. Karena Unisba tahun ini menerima mahasiswa baru lebih dari 3400 orang.
“Kelas-kelas di Unisba dipastikan membludak, karena Unisba menerima mahasiswa melebihi kapasitas yang dimiliki,” ungkapnya.
Aksi memblokir jalan ini ditutup dengan membakar ban di tengah jalan. Mahasiswa kemudian membubarkan diri.[]
