BANDUNG, KabarKampus – Proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 telah usai. Salah satu yang mencuri perhatian masyarakat dalam proses itu adalah Sistem Informasi Penghitungan Suara Pemilu (Situng) 2019 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Salah satu tim yang terlibat dalam proses Situng di KPU RI adalah tim Situng ITB. Tim ini beranggotakan 27 orang yang terdiri dari 9 orang dosen tetap dan 19 pekerja PKWT. Semuanya memiliki latar belakang kompetensi bidang Informatika.
Dr.Ir. Gusti Ayu Putri Saptawati S. M.Comm., ketua tim Situng ITB bercerita, tim Situng ITB merupakan penugasan resmi dari Rektor atas permintaan KPU RI. Mereka bertugas mulai dari membangun Situng 2019 dan mendampingi Tim KPU dalam operasionalisasinya sejak tanggal 17 April 2019.
Pemilu Serentak 2019 baru pertama kali diselenggarakan oleh KPU. Tantangan yang dihadapi adalah waktu pembangunan SITUNG yang singkat, banyak jenis pemilihan (Pilpres, Pileg DPR, Plieg DPR Prov, Pileg DPR Kab/Ko, DPD), tekanan politis, serangan siber dan hoax.
Oleh karena itu, kata Dr. Putri, KPU memutuskan, jika tidak dibantu dengan Teknologi , maka keterbukaan data, transparansi dan keterbukaan data tidak bisa disampaikan ke masyarakat. Selain itu, Situng juga merupakan alat kontrol bagi KPU.
“Hal tersebut adalah tugas yang berat, karena merupakan tugas negara dan amanah bangsa. Dengan dasar itu, dan dengan penugasan Rektor, maka kami bersedia menerima amanah ini,” kata Dr. Putri dalam rilis yang dikeluarkan ITB, Rabu, (10/09/2019).
Selanjutnya kata Dr. Putri, selain mengemban amanah besar dalam proses Pemilu 2019, para dosen ini tidak dibebastugaskan dari penugasan di Prodi Teknk Informatika. Sementara waktu yang tersedia sangat singkat untuk membangun Situng 2019 dan Pemilu 2019.
“Tim kami memang banyak jumlahnya, sebab pekerjaan yang dilakukan pun memang banyak, kompleks dan kritikal. Kalau kita bicara fitur aplikasi maka ada sekitar 200 fitur yang harus kita bangun. Memang tidak kelihatan, tapi itulah dapurnya yang kita kerjakan,” ucapnya.
Dr. Putri menjelaskan, aspek keamanan dalam Situng Pemilu 2019 sangat krusial. Hal ini agar bisa menangkal serangan siber. Kemudian tim juga mesti punya atribut untuk menangkal segala bentuk hoax yang muncul sejak Situng 2019 dan Pemilu 2019 beroperasi.
“Keamanan infrastruktur, data dan keamanan sistem juga perlu diperkuat. Kami kerjakan dalam waktu November 2018 sampai April 2019 atau sekitar 5 bulan,” ucapnya.
Meskipun secara operasional penghitungan suara sudah selesai, namun menurut Dr. Putri, tim Situng masih tetap bekerja sampai saat ini. Mereka masih perlu mendampingi Tim KPU menuntaskan tugasnya, sebab sengketa Pemilihan Legislatif masih berlangsung.
“Kami masih diminta bertugas sampai November tahun ini,” tambahnya.
Dr. Putri mengkalim Situng 2019 yang dibangun untuk KPU sudah teruji. Meskipun pernah “diserang” namun sistem tidak menjadi down dan bisa ditanggulangi dengan baik. Bahkan saat Situng 2019 diadukan ke Bawaslu, Bawaslu menyatakan tidak ada yang salah dengan SITUNG 2019. Termasuk saat proses sengketa ke MK.
“Situng ini sudah bekerja sesuai fungsinya. Alhamdulillah teruji. Data yang kita tampilkan semuanya valid,” tambahnya.
Tim Situng Dapat Apresiasi Rektor ITB
Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA., Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) mengapresiasi tim Situng ITB yang telah membantu Komisi Pemilihan Umum RI dalam Pemilu Serentak 2019 kemarin. Rektor menganggap tim Situng ITB tersebut telah berjasa bagi bangsa dan Negara dalam proses Pemilu 2019.
“Terima kasih kepada para anggota tim, yang telah berjasa bagi bangsa dan negara dalam proses Pemilu Serentak 2019 di Indonesia. Tim juga mampu menjaga nama baik ITB,” ujar Rektor saat bertemua dengan Situng ITB ini digelar di Rektorat ITB, Bandung, Rabu, (10/07/2019).[]