SURAKARTA, KabarKampus – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 bakal digelar pada 9 Desember 2020 mendatang. Pilkada kali ini bakal melibatkan sekitar 105 Juta pemilih di 270 daerah di Indonesia.
Untuk itu Prof. Jamal Wiwoho, Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengajak mahasiswa untuk mengawasi jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020. Ajakan ini, karena Pilkada kali ini digelar di ratusan daerah bersamaan dengan pandemi Covid-19 yang tengah melanda Indonesia.
“Ini bisa jadi catatan sejarah yang luar biasa. Karena Pilkada melibatkan 270 daerah secara serentak. Sejak kita merdeka, belum ada Pilkada dimasa pandemi,” ujar Rektor dalam Forum Diskusi Publik bertajuk “Peran Mahasiswa dalam Menyukseskan Pemilihan Serentak 2020 di Ruang Digital”, di Solo, Jumat (13/11/2020).
Oleh karena itu, menurutnya, tata cara Pilkada kali ini berbeda dengan tetap mempertahankan 3M dan PPS harus selektif memilih tempat yang akan dijadikan TPS. Sehingga jangan sampai terjadi klaster Pilkada.
Selain itu lanjutnya, jumlah generasi muda, termasuk generasi Z, yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada penyelenggaraan Pilkada serentak 2020 sangat banyak. Hal ini menjadi sebuah keunggulan, karena generasi muda yang memiliki kemampuan penggunaan teknologi informasi (TI) secara mumpuni dapat berperan secara aktif dalam mengawasi jalannya Pilkada serentak.
Tiga peran yang dapat diambil mahasiswa menurut Rektor dalam Pilkada 2020 yaitu menjadi penyelenggara, Diskusi Publik bertajuk “Peran Mahasiswa dalam Menyukseskan Pemilihan Serentak 2020 di Ruang Digital”, di Solo, Jumat (13/11/2020).Namun untuk memiliki ketiga peran tersebut mahasiswa harus memiliki netralitas, integritas, kemampuan berpikir yang kritis dan objektif, kemampuan memobilisasi ide-ide baru yang konstruktif bagi kepentingan pengambilan keputusan politik dan kebijakan publik, serta kemampuan sebagai penyeimbang informasi.
“Manakala terjadi kecurangan dalam Pilkada kalian mahasiswa yang bisa aktif untuk melaporkan adanya pelanggaran dan kecurangan di dalam Pilkada,” terangnya.
Rektor berharap, mahasiswa sebagai insan intelektual memiliki integritas dan netralitas dan mempunyai independensi. Selain itu juga memiliki komitmen dan loyalitas berjuang bagi rakyat.
Selain Rektor UNS, diskusi ini juga dihadiri Prof. Widodo Moektiyo (Dirjen IKP Kemkominfo RI) dan Prof. Sofyan Anif (Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)).[]