Ahmad Fauzan Sazli
Seorang mahasiswa mengemukakan pendapatnya dalam fokus grup discussion komisi politik di Perpustakaan Pusat UI, Rabu, (10/10). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
DEPOK, KabarKampus – Banyak masalah yang dihadapi pendidikan tinggi di Indonesia, diantaranya adalah mahalnya biaya kuliah, transparasi biaya kuliah, banyaknya pengangguran dari lulusan perguruan tinggi, Undang-undang Pendidikan Tinggi yang mengalami pro-kotra, dan sebagainya. Mengkritisi persoalan tersebut puluhan mahasiswa dari 19 perguruan tinggi di Indonesia berkumpul bersama mendikusikan persoalan pendidikan tinggi di Indonesia.
Acara yang bertajuk “Simposium Nasional Pendidikan Tinggi” digelar oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) di kampus UI, Depok dari tanggal 08 – 11 Oktober 2012. Pada kegiatan ini mahasiswa membahas persoalan pendidikan tinggi di Indonesia dari tiga sudut pandang, yakni politik, filsafat dan sosiologis.
Menurut Achmad Eko Prabowo, ketua pelakasana kegiatan, simposium Pendidikan Tinggi mencoba menjawab suatu pangkal permasalahan pendidikan tinggi dari komponen terkait dalam pendidikan tinggi di Indonesia.
“Sekarang visi pendidikan tinggi di Indonesia ngga jelas. Mahasiswa lulus belum tentu dapat kerja,” kata Eko.
Eko mengungkapkan, terdapat empat hal yang menjadi tujuan utama acara ini, pertama, sinergisasi pandangan mengenai bentuk pendidikan tinggi ideal antarstakeholder di Indonesia. Kedua, deklarasi dan rekomendasi konsep ideal pendidikan tinggi di Indonesia. Ketiga, penguatan tanggung jawab mahasiswa terhadap legitimasi peraturan perguruan tinggi, keempat, penguatan jaringaan antar perguruan tinggi di Indonesia.
“Dari keempat tujuan diatas maka kemudian diharapkan permasalahan pendidikan tinggi di Indonesia mampu direduksi dengan pertemuan yang menghasilkan satu visi bersama antar komponen yang terkait dalam pendidikan tinggi Indonesia,” kata Eko.
Selain delegasi mahasisiswa, acara ini juga dihadiri pihak-pihak yang terkait persoalan pendidikan tinggi seperti, anggota DPR RI komisi 10, pegiat LSM di bidang pendidikan, serta akademisi. Dalam rangkain kegiatan ini juga diadakan studium general yang membahas pandangan tokoh pendidikan nasional terhadap visi pendidikan tinggi ideal di Indonesia dan lomba fotografi dan foster bertemakan “Potret Pendidikan Indonesia” yang diikuti oleh mahasiswa dan siswa SMA.[]
