
Dunia olahraga Palestina kembali berduka. Salah satu tokoh sepak bola nasional, Zuhair Al-Hajj Ahmad, gugur dalam serangan udara Israel yang menghantam kawasan Al-Zaytoun, timur Kota Gaza, Selasa (15/7).
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) melalui pernyataan resmi di media sosial. Dalam unggahan tersebut, PFA menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan seluruh komunitas sepak bola Palestina.
Zuhair merupakan mantan pemain Gaza Sports Club yang dikenal luas di kalangan pecinta sepak bola lokal. Ia dihormati sebagai bagian dari keluarga besar sepak bola Palestina yang turut menginspirasi generasi muda di tengah keterbatasan akibat konflik berkepanjangan.
Serangan di kawasan Al-Zaytoun juga menyebabkan sejumlah warga sipil luka-luka, termasuk jurnalis saluran berita Al Mayadeen, Akram Daloul. Lokasi serangan berada di sekitar Masjid Salahuddin, salah satu titik padat penduduk di Kota Gaza.
Kematian Zuhair menambah panjang daftar tokoh olahraga Palestina yang menjadi korban kekerasan. Menurut data PFA, sejak 2023 hingga pertengahan 2025, lebih dari 200 pemain sepak bola Palestina tewas akibat agresi militer Israel. Hanya sebulan sebelumnya, dua pesepak bola muda, Mustafa Met dan Abdullah Mazen Hawila, dilaporkan tewas saat mengantri bantuan kemanusiaan.
Mengutip laporan lokal, dalam hari yang sama, setidaknya 116 warga Palestina dilaporkan gugur akibat serangan intensif di berbagai wilayah, termasuk kamp pengungsi, sekolah, rumah ibadah, dan permukiman warga sipil. Banyak korban terdiri dari anak-anak, perempuan, guru, tenaga medis, hingga anggota keluarga besar dalam satu serangan tunggal.
Tragedi ini kembali menyoroti memburuknya kondisi kemanusiaan di Gaza, sekaligus menunjukkan bahwa komunitas olahraga pun tidak luput dari dampak destruktif konflik bersenjata.






