More

    Armada Internasional Pengirim Bantuan Gaza Dibakar di Tunisia?

    Foto: akun IG @Eyadalzaro

    TUNISIA, KabarKampus – Sebuah armada internasional yang terdiri dari lebih dari 50 kapal dijadwalkan berangkat dari Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia, menuju Jalur Gaza pada Rabu (10/9). Armada ini menjadi bagian dari Global Solidarity Fleet, sebuah inisiatif global untuk menantang blokade laut Israel sekaligus menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina.

    Keberangkatan ini berlangsung di tengah insiden yang terjadi sehari sebelumnya. Pada 8 September malam, salah satu kapal yang tergabung dalam armada dilaporkan terbakar di pelabuhan Tunis. Menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri Tunisia, api berhasil dipadamkan tanpa menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan besar. 

    Namun, pihak penyelenggara armada menuding kapal tersebut diserang drone dengan bahan peledak atau pembakar, meski hal ini masih dalam tahap penyelidikan. Dalam keterangan resminya, Global Sumud Flotilla (GSF) menyebut salah satu kapal utama mereka berbendera Portugal mengalami kerusakan pada dek utama akibat kebakaran. 

    - Advertisement -

    GSF menegaskan bahwa tindakan intimidasi ini tidak akan menghentikan misi damai mereka. “Aksi agresi ini tidak akan menghalangi kami. Misi damai untuk mematahkan blokade Gaza dan menunjukkan solidaritas dengan rakyatnya akan terus berlanjut dengan tekad penuh,” tulis GSF seperti dikutip dari VOI.

    Sejak 2010, berbagai upaya serupa melalui Freedom Flotilla Coalition kerap digagalkan dengan cara dihadang, diserang, atau dirampas oleh Israel. Beberapa di antaranya termasuk Freedom Flotilla II (2011), Women’s Boat to Gaza (2016), hingga misi-misi terbaru pada Juni–Juli 2025.

    Kehadiran armada kali ini menarik perhatian internasional karena melibatkan aktivis dari 44 negara, termasuk tokoh lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg. Video yang diunggah GSF di platform X memperlihatkan kapal bernama Family Boat diduga terkena benda bercahaya dari udara sebelum api dan asap membumbung.

    Belum ada komentar resmi dari pihak Israel terkait tuduhan ini. “Kami belum tahu siapa pelakunya, tapi tidak mengejutkan jika ini dilakukan Israel. Jika terbukti, maka ini merupakan serangan terhadap kedaulatan Tunisia.” ujar laporan Francesca Albanese dari Reuters.

    Namun, Israel tetap mempertahankan blokade laut terhadap Gaza sejak Hamas mengambil alih wilayah tersebut pada 2007, dengan dalih mencegah masuknya senjata. Blokade itu semakin diperketat sejak perang meletus pada Oktober 2023 yang hingga kini terus memakan banyak korban sipil.

    Di luar pelabuhan Sidi Bou Said, puluhan orang tampak mengibarkan bendera Palestina sambil meneriakkan slogan Free Palestine sebagai bentuk dukungan.

    - Advertisement -

    5 COMMENTS

    1. Israel sesungguhnya takut pada kebenaran, dan saking takutnya bahkan sampai harus melawan kapal kosong senjata.
      Sementara, Gaza sudah menjadi kuburan massal, dan kini bahkan kapal penolong pun diserang.

      “Sampai kapan dunia bungkam???”

    2. Hanya tindakan nyata yang bisa sampai kepada mereka. Jika pelayaran ini bisa membuat Israel melakukan antisipasi, ini menunjukkan seberapa signifikannya aksi ini.

      Kecaman Internasional, termasuk tuntutan dari ICJ dan ICC pernah membuat mereka gelisah. Namun mereka tetap merasa aman, karena sekutu mereka di Barat selalu bisa melindungi mereka.

      Untuk kali ini, cukup sulit seharusnya bagi negara-negara sekutu Israel untuk memberi “ancaman” atau melakukan tindakan langsung terhadap armada-armada ini. Terutama karena individu-individu yang terlibat di dalamnya merupakan para tokoh penting bagi negara mereka sendiri.

      Harapannya bukan hanya Israel yang akan terkubur oleh sejarah, namun sekutu-sekutunya juga yang selalu melekat dengan eksistensi Zionis kolonial.

      Free Palestine

    3. Mencegah/merusak/menghancurkan masuknya kebutuhan dasar kepada rakyat, terlebih kepada rakyat Gaza yang sangat membutuhkan adalah salah satu ciri khas para penindas paling jahat. LAWAN IMPERIALISME. Mampus Amerika, Mampus Israel. Free Palestine

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here