ABC AUSTRALIA NETWORK
Sebuah hasil riset terbaru menemukan adanya kaitan antara prestasi akademik pelajar sekolah dasar di kota-kota pertambangan dengan paparan lingkungan mereka yang tercemar.
Riset yang difokuskan di Broken Hill, sebuah wilayah terpencil di New South Wales ini mendapati kalau para pelajar yang mendapat nilai NAPLAN rendah ternyata diketahui tinggal di daerah yang tinggi kadar pencemaran timbal, arsenik dan kadmium di dalam tanah dan udaranya.
Sementara sebaliknya, para pelajar dari daerah perbandingan yang lingkungannya memiliki kadar logam berat yang rendah ternyata memiliki nilai akademik yang lebih baik.
Demikian dijabarkan oleh Mark Taylor, professor dari ilmu lingkungan di Universitas Macquarie Sydney.
“Perbedaan antara anak-anak yang bersekolah di kawasan-kawasan yang memilik kadar maksimum logam berat seperti timbal bisa mencapai 20 poin NAPLAN, atau sekitar 5 persen,” paparnya.
Peneliti dalam riset ini mengumpulkan sampel tanah dan mengevaluasi data polusi udara di 6 wilayah berbeda di Broken Hill sebelum membandingkan informasi dengan penampilan sekolah mereka.
Riset ini juga turun mengkaji angka yang didapat dari Sensus Pembangunan Dini Warga Australia (AEDC) — sebuah survey nasional yang mengukur kesehatan fisik dan kesejahteraan anak-anak di tahun pertama Sekolah Dasar.
Professor Taylor mengatakan hasil yang sama juga ditemukan di kota-kota pertambangan seperti di Mount Isa, Queensland, dan Port Pirie, Australia Selatan dengan menggunakan metode analisis yang sama.
“Kombinasi antara angka dari AEDC [Australian Early Development Census], NAPLAN dan data lingkungaan menunjukan dengan sangat kuat kalau pencemaran logam berat di lingkungan perkotaan tampaknya berkontribusi dengan faktor paparan timbal di dalam darah dan konsekwensinya adalah prestasi pendidikan mereka rendah, bahkan setelah menghitung faktor standard sosial ekonomi mereka.”
Ada perdebatan yang masih berlangsung mengenai kontaminasi timbal di Broken Hill, yang merupakan rumah bagi kandungan barang tambang timbal dan zinc ore terbesar di dunia.
Lebih dari setengah dari seluruh anak-anak di kota ini dan berusia dibawah 4 tahun memiliki kadar timbal didalam darah melebihi batas yang direkomendasikan yakni 5 mikrogram per desiliter.
Sementara kasus di Mount Isa dan Port Pirie, ada perbedaan pandangan mengenai sumber dari masalah di Broken Hill. Kalangan pemerihati lingkungan menyalahkan emisi dari tambang, sementara pendukung dari industri sumber daya tambang mengklaim keberadaan logam berat di dalam tanah merupakan
anugerah alami kota itu karena memiliki kandungan timbal terbesar di Australia
Paparan timbal dan zat kimia lain pada level yang berbahaya diketahui telah menyebabkan kerusakan pada pertumbuhan otak anak-anak.
Pemerintah New South Wales tahun ini berkomitmen menambah anggaran $13 juta untuk mengurangi kandungan timbal dalam darah anak-anak di Broken Hill.
Professor Taylor mengatakan risetnya sudah dipublikasikan di Jurnal Polusi Lingkungan Elsevier. []