BANDUNG, KabarKampus – Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sapu Koruptor menggelar aksi di depan gedung Sate, Bandung, Kamis, (30/03/2017). Aksi yang bersamaan dengan Aksi Kamisan Bandung ini sebagai ungkapan kekecewaan terhadap kasus korupsi E-KTP yang telah merengut hak warga memperoleh identitas.
Dalam aksinya mahasiswa membakar replika E KTP dan melakukan teatrikal sebagai olok-olok terhadap pelaku korupsi E-KTP. Selain itu mereka juga melakukan orasi secara bergantian.
Devina mahasiswi Hukum Unpar 2013 mengatakan, KTP yang seharusnya menjadi identitas warga Indonesia, justru dikorupsi oleh sekolompok orang untuk memperkaya diri sendiri. Bahkan partai politik turut terlibat di dalamnya, ikut mengorupsi uang rakyat.
“Jadi kami resah dan kecewa. Selain itu ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap KPK,” kata Devina.
Devina berharap KPK mampu menuntaskan kasus korupsi megakorupsi tersebut. Tanpa takut digembosi oleh para koruptor.
“KPK harus menuntaskan kasus tersebut untuk rakyat,” ungkap Devina.
Sementara itu Bajik, mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Unpar yang melakukan teatrikal mengatakan, dalam teatrikalnya, ia berperan sebagai koruptor E KTP. Ia mengambil E-KTP milik rakyat, membakarnya dan menghamburkannya. Selanjutnya ia terkubur bersama KTP hasil korupsi tersebut.
“Korupsi itu harus diselesaikan dan harus dikubur,” katanya.
Bagi Bajik, kasus korupsi E KTP adalah mega korupsi yang harus diselesaikan. Bila mampu diselesaikan, maka ini bisa dijadikan momentum Indonesia untuk berubah.
Aksi yang dimulai pukul 16.30 WIB ini tetap bertahan hingga magrib meski diguyur hujan lebat.[]