Asep Saefullah
BANDUNG, KabarKampus- Kawasan hutan kota Babakan Siliwangi (Baksil) di tengah Kota Bandung akhirnya resmi menjadi hutan kota dunia. Pencanangannya dilakukan Walikota Bandung Dada Rosada pada “Tunza International Children & Youth Confrence on The Environmet 2011” di Sasana Budaya Ganesha, Selasa (27/9/2011).
Menurut Dada, dengan pencanangan ini diharapkan daerah tersebut jadi katalisator penghijauan di Kota Bandung. “Penetapan status Baksil jadi ujung tombak dalam perbaikan mutu lingkungan di Bandung ataupun Indonesia,” kata Dada.
Pencanangan Baksil menjadi hutan kota dunia seluas 3,8 hektar itu disaksikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta dan Direktur Eksekutif UNEP Achim Steiner.
Dalam kesempatan itu, Menteri Lingkungan Hidup berharap, keberadaan hutan kota jangan hanya diperhatikan saat ada acara seperti konferensi ini saja. “Kita harus sama-sama menjaganya. Hutan kota itu menghasilkan oksigen, mengurangi pencemaran udara, menyerap air, dan lain-lain,” kata Hatta.
Bagi Ketua Bandung Creative City Forum (BCCF) Ridwan Kamil, kawasan Babakan Siliwangi selain dilestarikan sebagai hutan kota, harus pula menjadi bahan pengetahuan bagi masyarakat. Salah satunya pengenalan soal keragaman alam dan makhluk hidup.
“Ke depannya Baksil tak hanya dilestarikan sebagai hutan kota saja, tapi bisa difungsikan sebagai sarana belajar masyarakat mengenai keragaman flora dan fauna,” kata Ridwan.
Saat ini, lanjutnya, beragam jenis pohon tumbuh besar di Baksil. Sebagai hutan kota, Baksil perlu kehidupan pelengkap berupa pelestarian satwa-satwa.
“Jadikan Baksil ini sebagai hutan kota dan ruang terbuka hijau yang nantinya jadi salah satu tempat rekreasi masyarakat. Maka perlu didesain sebaik mungkin agar masyarakat nyaman berada di Baksil. Contohnya, Baksil ini mesti bersih dan tempatnya higienis,” papar Ridwan.
Jadi pembangunan restoran itu gimana, Pak Dada? []
