Asep Saefullah
JAKARTA, KabarKampus— Perhelatan akbar pemuda se-Dunia bertajuk “Global Youth Summit” akan digelar di London, Inggris. Ajang tahunan para pemuda itu, kali ini akan berlangsung pada 13-20 November 2011.
Pada tahun ini, Indonesia akan diwakili tiga pemuda terpilih, yakni Ryan Fajar Febrianto Haryono, Anindita Kusuma Listya, dan Niesrina Nadhifah.
Ryan Fajar Febrianto Haryono adalah mahasiswa Sosiologi Universitas Indonesia, dan Anindita Kusuma Listya, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Indonesia. Ryan dan Dita akan bergabung dengan 60 pemuda dari 45 negara untuk berdiskusi dan juga mengikuti workshop berbagai isu. Diantaranya mengenai Hak Asasi Manusia, antikorupsi, youth work, hak-hak perempuan, perubahan iklim, pemberantasan kemiskinan, edukasi, HIV/AIDS, dan social entrepreneurship.
Global Youth Summit ini digelar oleh Global Changemakers dari British Council, yang merupakan perkumpulan pemuda dari seluruh dunia yang peduli dengan isu-isu global dan memiliki track record sebagai aktivis sosial.
Mulaunya, Ryan dan Dita ragu untuk ikut Global Youth Summit lantaran merasa belum melakukan perubahan apa-apa. “Rasanya belum pantas gitu, karena di Indonesia saja aku belum bikin banyak perubahan, tapi sudah berani maju ke ajang internasional,” kata Dita.
Hal senada diungkapkan Ryan. “Saya ini baru menjadi volunteer di beberapa LSM. Tapi akhirnya saya berpikir bahwa semua orang itu adalah aktivis, asal dia mau dan mampu untuk melakukan perubahan positif, setidaknya untuk diri sendiri, orang terdekat, hingga masyarakat,” katanya.
Lantas, bermodal dukungan dari rekan dan kerabat serta keberanian, Ryan dan Dita mengikuti beberapa tahapan seleksi. Mulai dari seleksi berkas, membuat video tentang diri mereka, serta wawancara oleh panitia asal Venezuela dan India.
Sepulang dari London, mereka harus membuat aksi yang telah dirancang dalam rencana aksi yang dibuat saat pertemuan nanti. Rencana aksi itu dibuat berdasarkan isu yang mereka pilih sendiri.
“Saya fokus pada Women’s and Girl’s Right, dan Youth Work, sedangkan Dita pada Anti-Corruption dan Youth Work,” kata Ryan.
Jika Dita dan Ryan akan jadi peserta, wakil Indonesia lainnya yakni Niesrina Nadhifah (Ninies) akan jadi fasilitator di ajang itu. Ninies adalah fasilitator pertama dan termuda yang berasal dari Indonesia.
“Iya, Alhamdullilah banget karena yang apply untuk seleksi menjadi fasilitator itu banyak sekali dari berbagai alumni dan engaged community-nya Global Changemakers di seluruh dunia. Tapi aku kepilih, dan bahkan umurku lebih muda dari peserta yang nanti akan aku bimbing,” katanya.
Semoga kiprah mereka di kancah internasional selain membawa harum nama bangsa, juga bisa menjadi contoh pemuda lainnya.[]