Ahmad Fauzan
JAKARTA,KabarKampus—Sekitar 20 Aktivis yang tergabung dalam Aliansi Keadilan Global menggelar aksi menolak KTT ASEAN 17-19 November di Bali, di depan kanntor Sekretariat ASEAN, Jl. Sisingamangaraja, Jakarta, Kamis (17/11). Mereka memprotes pasar tunggal dan perdagangan bebas ASEAN serta menuntut pembatalan UU 38 Tahun 2008 tentang Ratifikasi Piagam ASEAN.
Menurut Ferry Widodo, Koordinator aksi KTT ASEAN tidak ada manfaatnya bagi rakyat Indonenesia, semangat perdagangan bebas yang diusung adalah bentuk penjajahan baru.
“Tekstil Cina saja sudah buat Indonesia Kedodoran, ” ungkap Ferry.
Ferry menambahkan, KTT ASEAN adalah upaya Rezim SBY-Boediono menyerahkan kekayaan Indonesia serta bangsa-bangsa yang tergabung dalam organisasi Assosiation South East of Asian Nation (ASEAN) ke tangan koorporasi internasional dan negara-negara maju melalui pasar tunggal dan liberalisasi pasar ASEAN.
Faisal Rahman, peserta aksi mengatakan, pelaksanaan KTT ASEAN sarat dengan kepentingan intervensi negara negara barat terhadap kawasan regional ASEAN. Acara tersebut merupakan upaya penjajahan baru negara-negara barat.
“Perdagangan bebas ini diaminkan pemerintah, akibatnya buah, beras, kentang, dan kebutuhan primer masyarakat telah diimpor negara lain. Bukan itu saja sumber dayaaAlam kita sudah diberikan kepada negara asing,” kata Faisal.
Dalam aksi ini mereka menggelar teatrikal yang menarik perhatian. Seorang peserta aksi dililitkan tali, kemudian disiram cat warnawarni. Aksi teatrikal jalanan tersebut mengisyaratkan berkumpulnya negara ASEAN itu justru akan menyulitkan rakyat Indonesia.
Aliansi Keadilan Global merupakan gabungan dari element masyarakat dan mahasiswa yaitu, IGJ (Institute for Global Justice), SPI (Serikat Petani Indonesia), Perkumpulan INFID, API (Aliansi Petani Indonesia), KIARA (Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan), Migant Care, APPUK (Asosiasi Pembela Perempuan Usaha Kecil), Petisi 28, KAU (Koalisi Anti Utang), KRUHA (Koalisi Rakyat untuk Hak Atas Air), FPPI (Front Perjuangan Pemuda Indonesia), Repdem (Relawan Perjuangan Demokrasi), KAM-Laksi, LMND (Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi). []
