Frino Bariarcianur
JAKARTA,KabarKampus–Indonesia Book Fair (IBF) 2011 bertema “Book is Inspiring” yang diselenggarakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) di Istora Senayan, Jakarta resmi dibuka oleh Wakil Presiden RI Boediono, Jumat kemarin (25/11). Selanjutnya pameran ini ditutup sementara demi pelaksanaan resepsi pernikahan “Putra Mahkota” Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, Sabtu (26/11).
Boediono dalam sambutannya kemarin mengatakan,”Dialog komunikasi apa yang bisa dilakukan dari peran pemerintah ini. Saya kira banyak nanti yang bisa dilakukan.”
Dan hal pertama yang dilakukan pemerintah Indonesia adalah menutup sementara Indonesia Book Fair 2011. Meskipun Boediono jelas mengatakan buku memiliki peran penting bagi peradaban manusia. Seperti dilansir ANTARANEWS.COM, menurut Boediono, buku merupakan alat transmisi peradaban yang tidak lekang oleh jaman.
Bien Pasaribu, Ketua Pelaksana Pameran IBF 2011 ke-31, mengatakan penyelenggara resepsi pernikahan pernah menyarankan untuk ditutup, namun keputusan tetap ada pada penyelenggara kegiatan. “Mereka hanya menyarankan saja, keputusan kami buat sendiri,” kata Bien seperti dikutip dari Tempointeraktif.
Pemerintah Indonesia menganggap resepsi pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Siti Ruby Aliya Rajasa yang spektakuler itu lebih penting daripada pameran buku nasional. Toh ditutup hanya satu hari saja.
Resepsi pernikahan Putra Mahkota SBY dilaksanakan di Assembly Hall dan Main Lobby Jakarta Convention Center (JCC), malam nanti, Sabtu, 26 November 2011. Mengundang sekitar 3.500 orang. Banyak orang penting yang datang. Termasuk dari perwakilan negara-negara sahabat.
Sementara IBF 2011 dilaksanakan di Istora Senayan yang posisinya berdampingan dengan JCC, mengundang penerbit-penerbit di Indonesia, 24 penerbit luar negeri, komunitas, mahasiswa, penulis, anak-anak sekolah dengan suguhan pelbagai acara. Puluhan ribu dipastikan akan datang dari tanggal 24 November – 4 Desember 2011 ke Senayan.
IBF 2011” hanyalah” pameran buku tapi di Indonesia buku bisa menjadi sebuah bom. Jangan-jangan inilah yang ditakutkan pemerintah Indonesia sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia belumlah aman. Alamak![]
