Evi Candra – SUARA KAMPUS IAIN Imam Bonjol Padang
PADANG,KabarKampus–Untuk memberikan penghargaan terhadap naskah almarhum Wisran Hadi, Budayawan senior Sumatera Barat, Dinas Pariwisata Sumatera Barat mengadakan Festival Teater di Teater Utama Taman Budaya Sumbar, Rabu (16/11), pukul 20.00-22.00 WIB.
Teknis acaranya, dengan membentuk sepuluh kelompok penampilan terakhir dari KSST Noktah Padang melalui naskah wanita terakhir yang disutradarai oleh Suhendri.
Melihat kondisi generasi muda sekarang, kebanyakan pribadi yang tidak kuat dan rapuh terhadap culture. Tentu hal ini tidak terlepas dari masa lalu dengan berbagai masalah personal yang berkenan dalam kondisi kekinian.
“Saat ini, banyak orang yang tidak idealis. Seperti yang dikisahkan oleh Malin Kundang. Inilah yang dinamakan dengan perpecahan cultural,” ujar Suhendri kepada Suara Kampus setelah pementasan.
“Selama proses latihan berjalan dengan lancar karena para pemain cerdas. Kalaupun ada pemaksaan, disampaikan secara persuasif karena proses pendewasaan terhadap pemain yang mayoritas SMA,” ujar pria yang biasa dipanggil Datuk ini.
“Untuk pementasan kali ini, persiapan dilakukan selama dua setengan bulan. Intensitas ke-11 pemain sangat tinggi sekali dengan mengadakan pertemuan sebanyak 60 kali. Lima kali dalam seminggu,” ungkapnya.
“Penampilan ini tentu menimbulkan berbagai tanggapan dari penonton. Seperti kedangkalan dan kekurangan, tapi itu wajar dan sah-sah saja. Bahkan, jika kita menyampaikan sesuatu dan ditafsirkan secara beragam itu lebih menarik,” tambahnya.
Sepuluh kelompok itu diantaranya Komunitas Intro Payakumbuh, Teater Sakata Padang Panjang, Gaung Ekspose Padang, Teater Kamus Padang, Teater Imaji Padang, Old Track Teater Padang, Teater Ranah Padang, Teater Kuflet Padangpanjang, Teater Hitam Putih Padang Panjang dan KSST Noktah Padang.
“Penampilan kali ini sangat menarik penonton. Memadai untuk sebuah hiburan. Hanya saja ada yang tidak nyambung dalam penyampaian,” menurut salah seorang penonton, Hendra. []