
TUNIS, KabarKampus – Universitas Zaitunah kembali menggelar Festival Budaya ke-19 yang berlangsung tanggal 5 sampai 8 Mei 2025 di Fakultas Ushuluddin. Acara ini menghadirkan berbagai pameran seni tradisional, kuliner khas daerah serta kegiatan diskusi ilmiah.
Festival ini merupakan sebuah fenomena budaya yang mengkolaborasikan berbagai budaya, termasuk menonjolkan budaya Indonesia. Ini menjadi ajang bagi mahasiswa Indonesia untuk mengembangkan komunikasi lintas budaya di Tunisia. Festival budaya kali ini berhasil mewujudkan nilai-nilai universal, nuansa kebersamaan, serta representasi budaya yang kuat.
Lebih dari sekadar festival budaya, selama empat hari pelaksanaan, para mahasiswa disuguhkan dengan pertunjukan, diskusi ilmiah, aneka bazar, hingga perlombaan-perlombaan.
Festival ini dibuka secara resmi dengan pertunjukan drum band dan pengibaran bendera Tunisia, dilanjut dengan sambutan-sambutan dari ketua pelaksana dan civitas pimpinan universitas. Acara ini juga mengundang bapak Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, Zuhairi Misrawi, beserta jajaran staff KBRI.
Aneka bazar memadati lapangan Fakultas Ushuluddin bahkan dari hari pertama. Setiap sudut lapangan dipenuhi stan bazar dari berbagai aspek multidisipliner, mulai dari aspek budaya, keilmuan, medis, hingga olahraga. Terdapat stan aksesoris khas Tunisia yang memperlihatkan koleksi beberapa warisan lokal Tunisia, juga miniatur bangunan-bangunan kuno, lukisan, serta stan kaligrafi yang menggambarkan keindahan dan kelestarian budaya tradisional arab.
Selain itu, stan buku turut hadir melengkapi rangkaian stan lainnya sekaligus merepresentasikan aspek keilmuan. Kemudian, terdapat beberapa stan kesehatan dan stan khusus mahasiswa Indonesia.
Tak menghilangkan kesempatan, mahasiswa Indonesia, melalui festival budaya ini, mewakili identitas negara Indonesia. Mereka menawarkan berbagai makanan khas Indonesia dari sejumlah provinsi. Kehadiran makanan dan minuman kuliner, dengan cepat, menarik perhatian mahasiswa Tunisia. Mereka sangat antusias untuk mencoba cita rasa baru yang belum pernah mereka rasakan.
Mahasiswa Indonesia juga menunjukkan pakaian adat dari daerah Sulawesi Utara dan Lampung, serta aneka produk etnik yang mencerminkan kekayaan budaya Nusantara, mulai dari pajangan, pernak-pernik hingga buku dan majalah.
Produk-produk Nusantara mengundang rasa ingin tahu yang lebih kepada para pengunjung sehingga mahasiswa Indonesia berhasil menonjolkan kearifan lokal Indonesia. Kombinasi antarkebudayaan ini menunjukkan peran mahasiswa baik mahasiswa Tunisia maupun Indonesia dalam menghidupkan kembali nilai-nilai tradisi di tengah kehidupan modern.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>