Ikhwatun Nasra – SUARA KAMPUS IAIN IB Padang
PADANG,KabarKampus—Semaraknya pedagang kaki lima berjajar di depan pustaka institut IAIN Imam BONJOL Padang semakin menjadi-jadi. Bermacam-macam barang yang dijajakan, mulai dari buah-buahan, makanan, hingga aksesoris wanita.
Menurut Alizar seorang alumni IAIN, banyaknya pedagang kaki lima sekarang dikarenakan efek kemiskinan. Namun tidak semestinya berdagang di kampus.
“Kampus tempat pendidikan bukan tempat jual barang, kalau kampus juga dijadikan tempat jual barang fungsi kampus sama saja dengan pasar,” kata Alizar saat ditemu di kampus, Jumat (11/11).
Pendi seorang penjual buah mengaku kalau mendapatkan penghasilan yang cukup dari hasil jualannya di dalam kampus. “ Penghasilan saya berkisar 400 sampai 500 ribu dalam sehari ,” ungkapnya
Pendi pun sedikit bercerita pengalamannya berjualan di dalam kampus. “Dulu saya sangat sering digusur dan setelah beberapa lama saya kembali lagi, karena penghasilan saya sehari-hari hanya dari jualan ini. Kalau digusur biasanya saya jualan di depan gerbang saja, namun sekarang penggusuran hanya jika ada tamu-tamu penting,” jelasnya.
“Walaupun pedagang-pedagang ini memberikan kemudahan bagi mahasiswa namun lebih baik jika pedagang ini ditertibkan karena tidak bagus untuk dilihat,” kata Zakiah setelah membeli beberapa aksesoris wanita.
Penggusuran pedagang-pedagang liar memang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Jafri Darwin seorang satpam kampus mengatakan, sebelumnya memang pernah ada penertiban dan namun untuk saat ini belum ada lagi surat perintah untuk penertipan pedagang-pedagang liar di area kampus ini sehingga kami belum bisa melakukan tindakan apa-apa.
Jafri juga mengusulkan kepada petinggi IAIN, agar menyediakan lokasi khusus untuk pedangang. Sehingga mereka tidak bejualan di sepanjang jalan.
Ketika ingin dikonfirmasi, Kepala Bagian Rumah Tangga IAIN yang bertanggung jawab mengenai masalah ini, tidak bisa ditemui karena sibuk.[]
