Ahmad Fauzan
JAKARTA,KabarKampus—Gerakan Save UI melaporkan dugaan korupsi Gumilar Rektor Universitas Indonesia (UI) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kantor KPK, Jakarta, Senin siang (28/11). Laporan mereka terkait dengan pembangunan perpustakaan, proyek pembangunan Boulevard di UI, dan laporan perjalanan Rektor UI. Gerakan Save UI berharap seluruh dugaan korupsi di lembaga pendidikan dituntaskan.
“Kami menginginkan audit investigasi terhadap proyek yang selama ini tidak dilaporkan secara transparan dan akuntable oleh Rektor UI,” kata Ade di KPK.
Effendi Gazali menambahkan, mereka melaporkan kepada KPK dengan harapan KPK melakukan pemeriksaan di UI. Melakukan audit aneka proyek bermasalah termasuk proyek Nazarudin di UI. “Kalo bersih kenapa risih,” kata Effendi.
Beberapa proyek yang dilaporkan gerakan Save UI ke KPK :
1. Proyek Boulevard yang serba tertutup dan tidak diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka, padahal proyek tersebut mengubah master plan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan UI dan Gedung Fakultas Ilmu Kesehatan serta mengakibatkan keterlambatan penyerapan dana pinjaman dari JBIC (Japan Bank For International Cooporation). Menurut KAP Kanaka, hal tersebut berpotensi membebani keuangan negara karena menambah hutang luar negeri negara sebesar 38,6 milyar,
2. Gratifikasi yang tidak dilaporkan baik dalam bentuk tiket dan akomodasi perjalanan.
3. Proyek pembangunan gedung perpustakaan pusat, ternyata yang diaudit hanya dana DIPA/APBN sebesar 121,8 milyar, sedangkan lebih dari 50 milyar dana swasta tidak diaudit oleh KAP Kanaka karena dianggap bukan bagian dari tugasnya.
4. Indonesian Corruption Wacth (ICW) menganggap informasi yang diberikan Rektor UI mengenai memperjalanan dinas dan pembangunan gedung perpustakaan pusat yang diminta ICW tidak valid. ICW keberatan atas jawaban tersebut.
Hadir dan mendukung pelaporan tersebut adalah Faisal Basri, Fadjroel Rachman, dr. Ratna Sitompul (Dekan Fakultas Kedokteran UI), Prof. Renald Kasali, Prof. Bachtiar Aly, Dr. Pratiwi Sudarmono, Taufik Bahauddin, Berly Martawardaya, Prof.Firmanzah, Berly Martawardaya, Prof.Firmanzah, Kartija Dzumandi Ridwan Saidi, Dzulfian Syafrian (Ketua BEM FE UI) dan Andreas Senjaya (Perwakilan MWA dari mahasiswa).[]