Zaenal & Sri C-SUAKA UIN BANDUNG
BANDUNG,Kabarkampus—Kencleng masjid dananya buat apa sih? Kok fasilitas masjidnya gitu-gitu aja?” tanya Riskayanti mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Inggris semester 3 UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Rupanya masih banyak mahasiswa yang mempertanyakan penyaluran uang infaq Masjid Ikomah.
Menanggapi hal itu, Lukman Hakim selaku pengurus bidang sarana dan prasarana Dewan Keamanan Mesjid (DKM) Ikomah mengklarifikasi. “Dana hasil kencleng Jumatan digunakan untuk sound system, ganti lampu, beli ember, gayung, sapu, dan kabel,”ungkapnya saat ditemui di Masjid Ikomah.
“Ember dan gayung sering sekali hilang, jadi terpaksa pihak DKM menggantinya. Apalagi lampu-lampu yang tidak menentu kapan matinya, harus diganti juga. Kadang saluran air rusak, dananya dari kencleng mesjid juga,” .
Lukman menyatakan, jumlah uang kencleng yang didapat perminggu tidak menentu. “Tidak sampai jutaan. Terkadang malah kosong karena kenclengnya tidak disebar kepada jamaah Jum’at.”
Saat SUAKA meminta penjelasan lebih lanjut mengenai laporan keuangannya, Lukman mengatakan pihak DKM jarang sekali melakukan pendataan, “Hampir jarang, mungkin satu tahun sekali. Lagipula itu bukan wewenang saya. Dulu sih dua bulan satu kali, nantilah saya umumkan minggu-minggu ini,” katanya berjanji.
Mengenai dana dari pihak rektorat, Lukman menjelaskan bahwa anggaran tersebut memang ada namun yang mengelolanya tetap pihak rektorat.[]