Rahma Wati Matondang dan Urwatul Wusqa – SuaraKampus IAIN Imam Bonjol
PADANG, KabarKampus – Indonesia berada pada urutan 144 dalam penerapan nilai-nilai Islam. Sementara Malaysia berada pada nomor urut 38 dan negara-negara Arab berada di posisi 40 sampai 130. Nilai-nilai Islam yang biasa diterapkan itu anatar lain dibidang politik, ekonomi, dan tingkah laku masyarakat.
“Sekurang-kurangnya, kita bisa menerapkan di bidang tingkah laku ini. Seperti kedisplinan dalam bekerja, etika, menepati janji dan lain sebagainya,” ungkap Shofwan Karim, salah seorang pemateri dalam seminar internasional di Fakultas Ushuludin ketika dihubungi via telepon, Jumat (30/12).
Di negara lain seperti Australia dan negara-negara lain telah menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat. “Hanya saja mereka tidak beragama Islam,” ujar Chalidi Yacob, pemateri yang berasal dari Islamic Centre Sydney Australia.
Menurut Shofwan Karim, nilai-nilai tingkah laku seperti itu bisa dimulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Nilai-nilai Islam itu ada dalam sunah Rasul dan Al-quran. “Kita belum mempraktikkan nilai-nilai Islam secara optimal. Bukan Islamnya yang salah, tapi kitanya yang salah,” tambahnya.
“Kita sebagai Umat Islam, ya harus berbuat sesuai ajaran Islam,” tegas Chalidin Yacob.
Seminar Internasional yang bertemakan Penerapan Nilai-nilai Islam Pada Mayarakat Islam Modern ini diadakan di gedung B, ruang Dosen Fakultas Ushuluddin. Selain Dr. Shofwan Karim, MA, juga ada dua pembicara berasal dari Australia, Dr. chalidin Yacob dan Dr. Rian Wiradiharja, Lc, MA.
Seminar yang dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Ushuluddin Dr. Ikhwanatondang ini dihadiri sekitar tiga ratus mahasiswa dan seluruh dosen Fakultas Ushuluddin.[]
