More

    Kisah Anak Suku Dalam Jambi Dipentaskan di Bandung

    Taufik Idris

    Sutradara pertunjukan teater Liza Septa Wilyanti. FOTO : TAUFIK IDRIS

    Teater Piramid, mahasiswa Keteateran 2008, Prodi Pendidikan Sastra Indonesia FKIP Universitas Jambi bekerjasama dengan Keluarga Mahasiswa Teater STSI Bandung, Rabu malam ini (18/01) pukul 20.00 WIB di G.K Dewi Asri STSI Bandung akan mementaskan pertunjukan teater “Terasing: Dentang Waktu yang Menghitam”, karya Marisa Hastuti dengan sutradara Liza Septa Wilyanti.

    Pementasan ini merupakan pementasan perdana Teater Piramid di Bandung. Bagi mereka, pementasan ini sekaligus untuk menimba ilmu teater di Bandung.

    - Advertisement -

    “Butuh keberanian lebih agar bisa pentas di kota Bandung. Sebab kami menganggap Bandung adalah kiblat teater Indonesia,” kata sutradara pertunjukkan, Liza Septa Wilyanti yang ditemui KabarKampus kemarin. Menurut Liza, mereka juga akan berdialog dengan pelaku-pelaku teater di Bandung usai pertunjukan.

    Sementara itu menurut Dra. Hj. Yusra Dewi, M.Pd, dosen yang turut serta mendampingi mahasiswa, mengatakan salut terhadap semangat mahasiswa. “Kami berharap kawan-kawan teater di Bandung dapat ikut mengapresiasi karya dan saling belajar dengan kami,” ujar Yusra Dewi.

    Pertunjukan teater “Terasing : Dentang Waktu yang Menghitam” menceritakan sebuah perlawanan seorang gadis muda putri Tumenggung bernama Meranti terhadap tradisi pengasingan orang sakit yang terjadi di Suku Anak Dalam, Jambi.

    Pengasingan itu dialami oleh neneknya sendiri. Namun sayang pemberontakannya terhadap tradisi tidak direstui oleh semua orang dan keluarganya sendiri. Kisah tersebut akan dinarasikan dalam dialog-dialog puitis, mengingat latar belakang mereka sebagai mahasiswa bahasa dan sastra.

    Berhasilkah Meranti? Mari kita nikmati pertunjukan teater ini “Terasing : Dentang Waktu yang Menghitam.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here