Ahmad Fauzan
JAKARTA, KabarKampus – Komunitas Lintas Budaya Indonesia menggelar Pameran Budaya dan Karya Seni Peranakan Tionghoa di Bentara Budaya Jakarta, Senin, (06/02). Lebih dari seratus karya seni, seperti lemari, meja, guci, batik, sulaman, asesoris, payung, kebaya, dan sebagainya dipamerkan pada cara tersebut.
Pameran yang dibuka tepat pada perayaan Cap Go Meh (15 hari setelah Hari Raya Tahun Baru Imlek 2563) disertai peluncuran buku “Peranakan Tionghoa Indonesia Sebuah Perjalanan Budaya” edisi revisi dalam bahasa Inggris. Pameran ini juga dibuka dengan pentas gambang kromong Sinar Gemilang pimpinan Ong Kian dari Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten. Para tamu mendapat sajian makanan khas lontong cap go meh.
Menurut kurator Bentara Budaya, Irwan Julianto, pameran dan penerbitan buku adalah untuk meningkatkan kohesi dan komunikasi sosial, mengupayakan desesitisasi isu rasial, dan sama sekaali jauh dari glorifikasi warisan budaya masa lampau maupun resinifikasi karena ujung-ujungnya dapat dicurigai sebagai upaya membangkitkan kejayaan bangsa Tionghoa yang berorientasi kembali ke Tiongkok.
“Diharapkan masyarakat umum dapat memberikan apresiasi bahwa warisan budaya Tionghoa bukan hanya barongsai dan permainan liong, dan agar tidak semakin banyak kekayaan budaya Tionghoa dilarikan keluar negeri serta diaku sebagai warisan budaya bangsa lain,” kata Irwan.
Acara ini diselenggarakan hingga tanggal 12 Febuari 2012 di Bentara Budaya Jakarta, Jalan Palmerah Selatan No 17, Jakarta. Hadir antara lain Brigjen TNI Purn Teddy Jusuf, Harry Tjan Silalahi, Myra Sidharta, Budipranata, Teguh Wibisono, dan sejumlah tokoh tionghoa Indonesia.[]