A. Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus—Sekitar 30 Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi menolak kenaikan BBM di depan Kampus UI Salemba, Jakarta, Senin, 19/03. Dalam aksinya mereka menyatakan menolak kenaikan BBM serta menuntut SBY-Boediono turun.
Wonder Nainggolan dalam orasinya mengatakan bahwa bbm belum naik saja harga-harga sudah naik. “Harga soto ayam sekarang sudah naik,” katanya.
Wonder mengungkapkan, bahwa, Indonesia merupakan negara penghasil minyak bumi seharusnya memberikan sepenuhnya minyak bumi untuk kemakmuran rakyat. Namun justru minyak bumi dikuasai oleh pihak asing.
“Kami iri melihat negara negara penghasil minyak bisa menetapkan harga minyaknya sesuai kemampuan masyarakat. Misal, Kuwait yang menjual BBM-nya cuma Rp. 2457/liter, Arab Saudi Rp. 1404/liter atau Venezuela yang yang hanya Rp. 585/liter,” kata Wonder.
Fherly Humas aksi menambahkan bahwa penderitaan rakyat adalah tanggung jawab negara. Dalam hal ini negara telah gagal menjalankan tugasnya dalam memenuhi kebutuhan rakyat. memudahkan rakyat.
“Kami menuntut SBY – Boediono turun, Nasionalisasi perusahaan asing di Indonesia, kembali terapkan UUD 45, dan hukum serta gantung Anas Urbaningrum,” ungkap Fherly menyatakan tuntutan mereka.
Dalam aksinya mereka juga melakukan longmarch dari wisma Trisakti menuju jalan Raya Salemba, Kampus UI. Mereka membawa replika pocong, sebagai simbol SBY Boediono yang mereka injak. Aksi yang berlangsung mulai pukul 16.30 ini berlangsung satu jam dan berjalan dengan tertib dengan penjagaan ketat polisi.[]
