Frino Bariarcianur
YOGYAKARTA, KabarKampus—Bentrokan kembalik terjadi saat memonstrasi mahasiswa menolak kenaikan BBM di depan Kampus UIN Sunan Kalijaga, Sleman-Yogyakarta, Senin (19/03). Sepuluh mahasiswa ditangkap pihak kepolisian.
Mahasiswa yang ditangkap Polres Sleman Yogyakarta adalah Yayan Hariyansyah mahasiswa ISI (Repdem), Anto (Repdem), Dohan Ricdo siswa SMK Piri 3 Yogyakarta (Repdem), Riko Priyatmo Ramudin, mahasiswa UGM (Repdem), Abdul Muis (PMII), Rofiudin (PMII), Saiful Anwar (PMII), Nursiam (PMII), Abdul (PMII) dan Had Adzab (PMII).
Penangkapan mahasiswa dilakukan di dalam kampus. Namun beberapa jam kemudian setelah menjalani pemeriksaan beberapa mahasiswa langsung dilepaskan. Sementara lainnya masih diperiksa secara intensif.
Sementara mahasiswa yang mengalami luka yaitu : Asep Umar Taufik (UIN) mengalami patah tangan kiri, Abdul Khair (UIN) kepala bocor, Heru (Repdem) mengalami luka robek pada pelipis kiri, Albert mengalami patah tangan dan Soejibto (UIN) luka pada bagian kepala.
Korban luka dirawat di RS Bethesda Yogyakarta.
“Tadi malam kami tidak bisa menjenguk para korban dengan alasan tidak ada hubungan family dan identitas yang jelas,” kata Ketua BEM UIN Sunan Kalijaga, Abdul Khalid, kepada wartawan saat menggelar konferensi pers tadi malam.
Tidak hanya mahasiswa yang terluka. Pihak kepolisan mengalami hal serupa.
Kepala Kepolisian Resor Sleman AKBP Hery Sutrisman dan enam anggotanya juga menjadi korban aksi yang berujung bentrok. Kapolres Hery mengalami luka bagian kaki kanan karena lemparan batu dan molotov yang dilempar massa. Kabag Ops Polres Sleman Kompol Irwan luka pada kepalanya. Lima anggota polisi lainnya juga mengalami luka parah dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta.[]
