Ahmad Fauzan
JAKARTA, KabarKampus – Seni Grafiti adalah salah satu cara untuk mengekspresikan diri. Grafiti merupakan kegiatan seni rupa yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kalimat tertentu di atas dinding. Biasanya alat yang digunakan adalah cat semprot kaleng atau pilok.
Namun sebuah komunitas fotografi membuat seni grafiti melalui elemen seni, visual, dan fotografi menjadi light painting. Bentuk-bentuk grafiti yang biasa kita jumpai di dinding atau tembok jalan dapat dihasilkan dengan karya fotografi. Komunitas menamakan dirinya komunitas I “Light” This.
Komunitaas ini didirikan anak-anak muda Jakarta pada 14 Maret 2009. Diawali dengan coba-coba mengekplorasi teknik merekam gambar dengan kecepatan dan bukaan cahaya lambat. Dan objek yang direkam adalah lampu center yang digerakkan menjadi sebuah tulisan.
Kemudian mereka menambah cahaya selain lampu center, komunitas ini membuat lampu sendiri yang biasa digunakan untuk variasi motor yang membuat warna yang diciptakan makin banyak dan indah.
I “Light” This telah tiga tahun aktif menciptakan karya light fotografi, tentunya sudah ratusan karya dihasilkan. Mereka selalu aktif mengikuti berbagai pameran fotografi di Jakarta.
Wisnu salah satu anggota I “Light” This mengatakan, komunitas ini terbuka bagi siapapun, tak perlu membayar atau mengisi formulir, hanya bergabung di facebook dan twitter mereka saja.
Menurut Wisnu, I Light This selalu melakukan aktivitasnya di malam hari, biasanya mereka berkumpul di Parkir Timur Senayan, Jakarta dari pukul 8 malam hingga selesai. Namun mereka juga sering berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain.
“Untuk ikut hunting kamu tinggal membawa tripod dan kamera,” kata Wisnu kepada KabarKampus di Jakarta Convention Center, Jakarta, 01/03.
Kamu yang ingin belajar lebih jauh mengenai light painting, bisa mengikti worshop mereka dan gabung dengan bergabung dengan grup I “Light” This (Light Graff Community in Jakarta. Indonesia) di facebook atau twitter @ilightthis. []
