Ahmad Fauzan Sazli

JAKARTA, KabarKampus – LBH – YLBHI Jakarta menyesalkan peristiwa kekerasan yang terjadi di Salemba Jakarta, Kamis malam (29/03). Mereka mengutuk tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian maupun oleh massa demonstran.
“Kami sangat menyesalkan peristiwa kekerasan yang terjadi pada malam ini, baik yang dilakukan secara sewenang-wenang oleh aparat kepolisian maupun yang dilakukan oleh demonstran.” Kata Nurkholis ketua LBH Jakarta, dalam konferensi Pers di kantor KontraS, Jakarta, (29/03).
Dalam aksi massa menolak kenaikan BBM di depan Kantor LBH dan YLBHI Jakarta, massa demonstran menutup jalan dan melakukan pembakaran mobil polisi. Mengetahui situasi memanas pihak LBH dan YLBHI menutup kantor dan tidak mengizinkan siapapun masuk ke kantor YLBHI dan LBH kecuali kelompok perempuan atau mahasiswa yang sakit dan tidak turut serta dalam aksi.
Usai situasi memanas polisi melakukan penangkapan terhadap 47 mahasiswa dan melakukan penggeledahan secara paksa di kantor YLBHI dan LBH Jakarta.
Nurkholis, menambahkan, mereka menyesalkan tindakan yang tidak kooperatif dari aparat kepolisian.
“Beberapa fasilitas di LBH seolah didobrak,” kata Nurcholis.
Menurutnya Nurkholis, proses penggeledahan itu harus sepengtahuan dari pengadilan. Pada saat itu tidak ada sama sekali.
Saat ini YLBHI dan LBH akan melakukan pemantauan dan mendorong pertanggungjawaban kepolisian jika menemukan adanya bentuk-bentuk penyalahgunaan kewenangan atau tindak kekerasan lainnya.[]






