More

    Mahasiswa UKI Kembali Bentrok Dengan Polisi

    Ahmad Fauzan

    Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan mahasiswa Fakultas Hukum UKI yang menolak kenaikan BBM di Kampus UKI, Salemba, Jakarta, (14/03). FOTO AHMAF FAUZAN

    JAKARTA, KabarKampus – Aksi menolak kenaikan BBM di depan Kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) kembali ricuh. Dalam aksi kali ini polisi tak meberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memblokir jalan Diponegoro di depan Kampus UKI Salemba, Jakarta, Rabu, (14/03).

    Tanpa ba bi bu, belum sampai lima menit spanduk bertuliskan Mabes FH UKI Tolak BBM  Naik yang dibentangkan sekitar 20 mahasiswa Fakultas Hukum UKI dan sebuah toa yang digunakan mahasiswa saat sedang orasi direbut polisi.

    - Advertisement -

    “Bubar, bubar, bubar kata Kabag Ops, Polrestro Jakarta Pusat, AKBP Irsan merebut toa yang dipegang mahasiswa.

    Sontak, aksi tersebut bubar. Mahasiswa berlarian ke dalam kampus dan melempari polisi dengan batu.  Saling lempar pun terjadi, polisi yang telah siap dengan tameng, rotan, dan pistol gas air mata membalas lemparan mahasiswa dengan batu serta menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa yang berada di dalam kampus berkali-kali.

    Pintu gerbang terkunci, begitupun pintu gedung. Polisi bersenapan gas air mata bersiap siap di beberapa penjuru pagar, dua kompi samapta dengan tameng dan rotan juga bersiap siap di kanan kiri kampus.

    Seluruh mahasiswa Fakultas Hukum yang turut aksi menentang kenaikan BBM berkumpul di dalam kampus. Beberapa saat kemudian batu-batu dari dalam kampus berterbangan ke arah polisi berkumpul, lemparan inipun kembali dibalas dengan tembakan gas air mata.

    Suasana kembali tenang. Mahasiswa kembali keluar dan menggelar orasi di depan gerbang kampus, dalam orasinya mereka menyatakan menolak kenaikan BBM dan akan melawan kebijakan pemerintah yang mereka anggap bodoh.

    Polisi menjaga dengan ketat aksi tersebut, saat komando maju satu langkah diteriakkan mahasiswa, salah satu mahasiswa ditangkap polisi. Mahasiswa kembali masuk ke dalam kampus, tembakan gas air mata  kembali diberikan kepada mahasiswa.

    Polisi makin memperketat penjagaan. Satu kompi Brimobpun diturunkan, beberapa diantaranya membawa senjata laras panjang. Hari menjelang magrib, tak terdengar suara dari mahasiswa, Kampus UKI gelap gulita.

    “Anggota intel kami sudah memberitahukan tiga kali agar mereka ke pinggir jalan, namun mereka tidak mau. Akhirnya kami mengamankan alat yang dipakai. Saya mengamankan toanya agar mereka tidak orasi,” kata Kabag Ops AKBP Irsan saat ditemui KabarKampus di depan Kampus UKI Salemba.

    AKBP Irsan mengatakan, bahwa mahasiswa sudah menutup jalan dan membetangkan spanduk di tengah jalan sehingga kendaraa tidak bisa lewat. Apalagi sore itu adalah jam pulang kantor.

    Menurut Irsan pengamanan tersebut ternyata dibalas dengan lemparan batu oleh mahasiswa. Irsan mengaku polisi hanya bertahan saja  tidak menyerbu ke dalam, paling hanya tembakan gas air mata untuk membuat mereka tidak melempar batu terus.

    “Kasihan pengguna jalan,” ungkap Irsan.

    Pada aksi kedua Tolak Kenaikan BBM ini polisi menurunkan dua kompi Samapta dari Polda, satu kompi dari Polres, satu kompi Brimob, serta aparat gabungan Polres Jakarta Pusat yang terdiri dari intel dan lain-lain sekitar 100 orang.

    Menurut Teren mahasiswa Fakultas Hukum UKI mengatakan, bahwa aksi mereka adalah upaya menyuarakan aspirasi mereka menentang kenaikan harga BBM. Namun Pihak kepolisian melakukan tindakan represif.

    “Kami tidak anarki, tapi hanya ingin menyuarakan aspirasi kami, tapi kenapa lima menit aksi berjalan, ada tindakan represif dari polisi. Teman kami jatuh dinjak-injak polisi, “ kata Teren.

    Aksi yang dimulai pukul 16.30 ini berarkhir pukul 22.30, setelah rektor UKI, Maruli Gultom berdiskusi dengan mahasiswa dan bernegosiasi dengan Kapolres Jakarta Pusat, Kombes A.R. Yoyol. Mahasiswa kemudian diperbolehkan pulang. Dalam bentrokan tersebut enam mahasiswa ditangkap[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here