Ahmad Fauzan

JAKARTA, KabarKampus – Aksi tolak kenaikan BBM oleh mahasiswa Fakultas Hukum UKI yang berujung bentrok dengan aparat kepolisian dan mahasiswa di Jalan Diponegoro, Salemba, Jakarta dianggap sebagai ulah alumni. Pernyataan ini disampaikan oleh Rektor UKI Ir. Maruli Gultom setelah bernegosiasi dengan Kapolres Jakarta Pusat, Kombes AR Yoyol di Kampus UKI Salemba, Jakarta, Rabu,( 14/03).
Selain berdialog dengan mahasiswa, rektor juga mengusir enam orang alumni UKI yang berada di dalam kampus.
“Alumni kepentingannya banyak, tadi saya mengusir enam orang alumni. Alumni tidak ada urusannnya lagi dengan ini,” ujar Maruli.
Menurutnya gerakan mahasiswa itu adalah gerakan moral bukan gerakan politik. Orang politik tidak boleh ikut campuri urusan mahasiswa.
“Alumni jangan campuri urusan mahasiswa,” kata Maruli.
Pada aksi menolak kenaikan BBM ini terjadi saling lempar batu antara mahasiswa dan aparat kepolisian. Aksi menutup jalan menolak kenaikan BBM dibubarkan oleh aparat kepolisian. Pasukan Brimob dan tembakan gas air mata digunakan untuk membubarkan mahasiswa.
Mahasiswa bertahan di dalam kampus dari pukul 16.30 – 22.45 WIB.
Sekitar pukul 22.00 rektor masuk ke dalam kampus dan berbicara kepada sekitar 50 mahasiswa Fakultas Hukum UKI. Kemudian ia meminta izin kepada polisi untuk membelikan makanan untuk mahasiswa. []






