Ahmad Fauzan
KENDARI, KabarKampus—Wakil ketua BEM Universitas Haluoleo (UNHALU), Zulfakar ditangkap polisi pada hari Minggu (11/03) usai melakukan rapat aksi menolak kenaikan BBM di Kampus Unhalu, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Zulfakar diberhentikan paksa, dipukul, dan diancam oleh sejumlah aparat kepolisian berpakaian preman.
Kejadian itu berlangsung saat Zulfakar mengantar temannya pulang ke rumah dari kampus Unhalu. Sebelumnya Zulfakar dan sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus di Kendari menggelar rapat aksi menolak kenaikan BBM dan Turunkan SBY-Boediono.
“Setelah keluar kampus Zulfakar dibuntuti satu mobil dengan 12 Polisi berpakaian preman. Zulfakar kemudian diberhentikan paksa di depan Kantor Datraco Taksi, badannya ditarik dan dipukul” ungkap Presiden BEM Unhalu, Hayun kepada KabarKampus, Minggu malam (11/03).
Menurut Hayun, Zulfakar tidak hanya mendapatkan kekerasan, namun juga acaman motornya akan dibakar di tempat kejadian. Untunglah mereka cepat mengetahui Zulfakar telah ditangkap pihak kepolisian. “Itu pun sudah dua jam,” ungkap Hayun.
Ditempat kejadian sempat terjadi ketegangan antara polisi dan mahasiswa. Pihak Kepolisian bersikeras tak mau melepaskan Zulfakar. Namun setelah perdebatan alot akhirnya Zulfakar dilepaskan. Zulfakar dibebaskan setelah mendapat mediasi langsung dari Kapolsek Mandonga. Peristiwa ini juga disaksikan puluhan warga setempat.
“Tidak ada alasan yang jelas dari pihak kepolisian, mengenai alasan mereka menangkap Zulfakar. Bisa jadi karena sudah satu tahun ini Zulfakar memimpin sejumlah aksi demonstrasi di Kendari,” terang Hayun.
Sejak tadi malam sejumlah mahasiswa telah berkumpul di Simpang Empat bekas MTQ Kota Kendari. Mereka akan melakukan aksi demonstrasi. Sebanyak 1500 mahasiswa berbagai kampus akan menduduki kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara pada Senin 12 Maret 2012 mulai pukul 10.30. []
