Frino Bariarcianur
BOGOR, KabarKampus—Atas keberhasilan menciptakan beras tiruan, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengajak mahasiswa IPB keluar negeri. Dahlan Iskan kagum dengan penemuan produk pangan alternatif mirip beras tersebut.
Ajakan tersebut merupakan hadiah bagi mahasiswa yang telah berprestasi. Dahlan pun meminta ijin kepada rektor untuk membawa mahasiswa keluar negeri.
“Bapak Rektor saya minta izin, tiga orang mahasiswa ini akan saya berikan hadiah karena sudah menciptakan beras analog ini, kami kirim ketiganya ke luar negeri,” kata Dahlan dalam kuliah umum memperingati 60 tahun Pendidikan Pertanian Indonesia di Gedung Graha Widya Wisuda IPB Dramga Bogor, Selasa malam (17/04), seperti dikutip dari ANTARANEWS.COM
Beras analog, beras tiruan, beras artifisial dan nama lain untuk bahan makanan yang terbuat dari beberapa campuran bahan seperti jagung, sorgum, sagu, ubi jalar, kedelai, dan kacang merah.
Menurut Slamet Budijanto, seorang peneliti dari IPB, penggunaan beras analog ini selain awet dan tahan lama juga tak perlu dicuci saat akan menanaknya. Hasil tanaknya berupa nasi. Bentuknya sama persis dengan yang asli.
Hasil penelitiannya bersama tim, beras dengan bahan baku murni lokal ini bisa didesain untuk banyak fungsi seperti untuk penderita diabetes dan untuk kandungan tinggi serat.
Selain Indonesia, negara seperti Cina dan Filipina juga lebih dulu mengembangkan produk beras analog secara massal. Sayang pengolahannya masih terhitung mahal. Jika dijual di pasaran beras analog bisa berharga sekitar Rp 9.000 sampai Rp 14.000 perkilogramnya tergantung dari formula kandungan yang diinginkan.
Namun kata Budijanto Harga tersebut bisa turun lebih murah lagi jika pemerintah berinisiatif untuk memproduksinya secara massal dan bisa dikonsumsi untuk semua kalangan. Sehingga Indonesia tak tergantung dari beras impor lagi.
Ayoo masih mau beras impor?[]






