Ahmad Fauzan Sazli

JAKARTA, KabarKampus – Belasan mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK) yang tergabung dalam Konami menggelar aksi solidaritas untuk pembebasan dua mahasiswa aktivis Konami yang ditahan di Polda Metro Jaya, Jakarta. Dalam aksinya mereka membagi-bagikan selebaran dan memasang spanduk di Jalan Diponegoro, di depan Kantor LBH, Jakarta, Senin, (23/04).
Spanduk dan selebaran itu berisi desakan dibebaskannya dua mahasiswa aktivis Konami Ahmad Suryana (USNI, Jakarta) dan Sahril (Mahasiswa Universitas Tadulako, Palu). Kedua mahasiswa ini diduga kuat oleh aparat kepolisian melakukan pembakaran terhadap sebuah mobil polisi di jalan Diponegoro, Jakarta, (29/03).
Sejumlah mahasiswa ini meyakini bahwa kedua temannya itu tidak terlibat dalam pengerusakan mobil polisi. “Hingga saat ini tidak ada satupun bukti yang membuktikan aktivis Konami anarki.” Kata Ricky, mahasiswa UBK.
Aktivis Konami dan pengacara mahasiswa telah melihat bukti video mengenai peristiwa pembakaran mobil polisi tersebut. Dalam video itu dua mahasiswa tersebut tidak terlibat dalam pengerusakan mobil seperti yang dituduhkan pihak kepolisian.
Menurut Ricky, kedua mahasiswa itu harus dibebaskan. Bila pihak kepolisian tidak segera membebaskan Suryana dan Sahril, mahasiswa dari berbagai kampus akan mogok makan di kantor Komnas HAM, Jakarta.
Selain UBK, aksi ini juga dilakukan di berbagai kampus seperti, USNI, Universitas Mpu Tantular, UIN Jakarta, Universitas Islam Jakarta, dan Konami Regional Cinajur, Cirebon, dan Palu.
Hingga saat ini dua mahasiswa aktivis Konami masih ditahan aparat kepolisian. Bahkan masa tahanan mereka ditambah 40 hari tanpa didampingi kuasa hukum.[]






