Ahmad Fauzan Sazli
MEDAN, KabarKampus – Mahasiswa Universitas Sumatera Utara mengembangkan sepeda motor berbahan bakar air plus bioetanol. Karya ini merupakan hasil penelitian tujuh mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Fisika USU Medan.
Keunggulan temuan ini untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM), mengurangi polusi udara dan global warning akibat efek rumah kaca dari pengaruh kendaraan bermotor serta biayanya jauh lebih murah.
Seketaris Daerah Provinsi Sumatera Utara Nurdin Lubis berkesempatan menguji sepeda motor berbahan bakar air ini akhir pekan lalu. Disaksikan civitas akademika USU dan Rektor USU Prof. Syahril Pasaribu, ia berkeliling halaman biro Rektro USU dengan motor berbahan bakar air tersebut.
“Luar biasa. Tarikannya lebih kontan dibanding sepedamotor premium. Suara mesinnya halus, buangan asapnya relatif tidak ada dan tidak menimbulkan bau polusi dari knalpotnya,” ujar Nurdin Lubis yang juga Ketua Umum Panitia Dies Natalis ke-60 USU, seperti yang dilansir dari humas USU, (04/06).
Selain motor berbahan bakar air ini, temuan baru lainnya yakni Sistem Pengolahan Air dan Pendeteksian dengan Biosensor serta Sensor Diabetes melalui Udara yang dihembuskan dari Mulut. Dan temuan yang sedang dalam proses pendaftaran hak kekayaan intelektualnya (HAKI) ini rencananya akan dipamerkan pada Puncak Dies ke-60 USU yang diharapkan dihadiri Presiden RI bersama mobil hemat bahan bakar “Horas.”
Usai menguji motor tersebut, Sekdaprovsu maupun Rektor USU menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas kreativitas mahasiswa USU ini. “Teruslah berkarya, kata mereka sembari berjanji tentang biaya penelitian akan diupayakan dicari dari berbagai sumber yang memungkinkan.” Kata Nurdin.
I like it. Bangga banget dah. Maju terus. Dan terus berkarya. Horass. .
Canggih bro..