Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Jangan pernah bertemu dengan kelompok mahasiswa ini. Bila bertemu dengan mereka maka kamu akan sebel, garing, dan bisa jadi muntah. Tapi itulah tujuan mereka, menyebarkan misi garing dan membuat orang lain berkata “apaan sih” atau “cuihhh.” Namun bila orang lain tertawa atau tersenyum, maka kelompok ini telah gagal menjalankan misinya.
Mereka menamakan dirinya Ganiati (Garing Mania Sampai Mati). Ganiati mempunyai ciri khas menggunakan pakaian warna-warni dan tak lazim. Seperti pakaian yang digunakan salah satu anggotanya, celana ketat warna pink, atasan baju wanita era 70-an berwarna hijau daun mengkilat, kalung ratai warna-warni, kaca mata hitam, serta ikat kepala batik.
“Fashion Ganiati menunjukkan kebebasan berekspresi, nyeleneh tapi enak dilihat,” kata Gusman salah satu anggota Ganiati.
Menurutnya, fashion anak muda masa kini yang monoton yang cenderung mengikuti trend fashion. “Kami ingin mengkritik hal tersebut dengan menabrak trend fashion yang ada,” tambah Gusman.
Dandanan yang nyeleneh tersebut selalu dipadu dengan senam kesehatan ala Ganiati. Senam ini merupakan senam campuran antara senam SKJ dan senam asal-asalan. Senam ini juga menjadi ciri khas Ganiati.
Biasanya Ganiati hadir menyemarakkan acara-acara festival. Seperti pada Festival Bambu Nusantara di Jakarta, Minggu (02/03). Pada festival itu mereka berkeliling area festival, melakukan senam, menari, bermain angklung, dan bernyanyi. Namun semua itu mereka lakukan dengan asal-asalan. Sesuai dengan misi mereka menyebarkan virus garing.
“Kami diharamkan untuk senyum, pantang untuk tertawa,” kata Saksi anggota Ganiati menambahkan. Menurut Saksi, mereka tidak boleh tertawa karena mereka bukan pelawak. Bila ada orang tertawa maka misi mereka gagal. “Bila perlu orang lain tidak nafsu makan setelah melihat penampilan kami,” jelas Saksi.
Namun penampilan mereka yang nyeleneh dan lucu selalu memancing perhatian dan tawa. Mereka akan selalu menjadi perhatian pengunjung disetiap acara. Penampilan mereka pun selalu gagal.
Ganiati terbentuk tahun 2000. Dicetuskan oleh mahasiswa pendidikan Seni Rupa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Jurusan tersebut memiliki tradisi setiap angkatan baru masuk wajib membentuk komunitas kesenian. “Ketika itu sedang ngabuburit di rumah, mereka senam di kamarnya masing-masing, kemudian terpikir untuk melakukan senam garing dengan menggunakan pakaian India tahun 70-an dengan nama Ganiati,” ungkap Saksi.
Menurut Saksi, pertama kali menggunakan pakaian seperti itu pada pelajaran olahraga. Pada saat itu pihak penyelenggara Event Organiser melihat kemudian menggunakan mereka dalam event. “Hingga saat ini kelompok kami sering digunakan dalam berbagai event,” kata Saksi.
Saat ini anggota Ganiati tidak hanya mahasiswa UPI, tapi dari berbagai kampus di Bandung, seperti Unpad, ITB, BSI, dan sebagainya.
Seluruh anggota Ganiati sangat narsis dan bergaya bak foto model terkenal. Jangan pernah foto mereka.[]