Ahmad Fauzan Sazli
Marcellia Zalianty / FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
Ingin turut memberikan sumbangsih untuk kemajuan bangsa melalui kegiatan anak muda, artis cantik, Marcellia Zalianti memimpin perhelatan pemuda dari seluruh Indonesia. Ia menjadi ketua Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia yang diikuti 500 pemuda dari 33 provinsi di Indonesia.
Kegiatan yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut merupakan ajang diolog antar anak muda yang membahas soal kreativitas, kebudayaan, dan nasionalisme yang hasilnya akan diikrarkan sebagai rekomendasi kepada pemerintah.
Artis kelahiran Jakarta, Maret 1980 ini mengaku, kegelisahannya terhadap anak muda Indonesia adalah ketika anak muda Indonesia tidak lagi bangga sebagai bangsa Indonesia. Ketika anak muda lebih mengidolakan dan terpengaruh dengan budaya luar. Tidak mau mengapresiasi karya bangsanya sendiri.
“Bagaimana bangsa lain menghargai bangsa kita, kalau anak mudanya tidak mencintai karya bangsanya sendiri,” kata Marcellia ditemua disela-sela pembukaan Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia di hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, (06/11/12).
Menurutnya, keberadaanya sebagai ketua Kongres tersebut, karena karena saya cinta dan bangga menjadi pemuda Indonesia. Ia berharap pemuda Indensia punya peran yang sangat dominan di era sekarang.
Marcella telah banyak membintangi berbagai judul sinetron dan film, diantaranya adalah sinetron “Sephia” yang melambungkan namanya, film layar lebar “Bintang Jatuh,” dan film “Brownis” yang membawanya meraih penghargaan Pemeran Utama Wanita Terbaik ajang Festival Film Indonesia 2005.
Tak hanya bidang seni, anak kandung artis Tetty Liz Indrianti dan kakak kandung artis Olivia Zalianty ini ikut ambil bagian dalam kegiatan sosial, saat ini ia tercatat sebagai duta karya Tunas Nusantara, Duta Tagana, dan Duta Rumah Autis.
Selain itu, Marcellia juga menjadi pemeran utama film “Batas”. Sekaligus sebagai produser dalam film yang berlatar belakang perbatasan Indonesia – Malaysia di Entikong, Kalimantan barat itu.
Menurutnya, film itu merupakan kegelisahannya sebagai Insan Film, bahwa banyak orang yang memiliki potensi di bagian luar terdepan Indoneisa yang selama ini masyarakat Indoensia tidak tahu bahkan tidak tertarik.
“Saya ingin angkat isu ini supaya orang lain melihat dan peduli. Tentunya kalau hanya mau cari uang saya akan angkat film horor,” kata Marcellia.
Bagi Marcellia film merupakan media yang powerfull untuk menyampaikan sebuah pesan, bahkan alat diplomasi budaya bagi suatu negara.[]