Ahmad Fauzan Sazli
Sejumlah aktivis perempuan dari berbagai organisasi menggelar demontrasi di depan Kedubes Malaysia di Kuniangan, Jakarta, Sabtu,(17/11). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus – Puluhan aktivis perempuan dari berbagai organisasi menggelar aksi di depan Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta, Sabtu, (17/11). Demonstran menuntut agar pelaku pemerkosaan dan kekerasan terhadap TKI Perempuan Indonesia di Malaysia segera ditangkap, diadili dan dipenjarakan.
Selain menggelar orasi, dalam aksinya massa membawa sejumlah spanduk antara lain, Buruh Migrant Indonesia Dianiaya Perdana Menteri Malaysia Diam Saja, Buruh Migran Indonesia Jadi Korban Penyiksaan Sby Tutup Mata, Buruh Migrant Diperkosa Rakyat Indonesia Marah, dan sebagainya.
Dian Septi, humas aksi mengatakan, kasus pemerkosaan dan kekerasan terhadap TKI terjadi berulangkali. Kasus pemerkosaan kali ini tidak dapat ditolerir, SBY harus bertanggung jawab.
“Kami ingin pemerintah Indonesia, menekan pemerintah Malaysia untuk menindak tegas pelaku pemerkosaan,” tegas Septi.
Menurut Septi, selama ini TKI memberikan devisa terbesar Indonesia. Seharusnyalah mereka layak mendapatkan perlindungan. “Kalau pemerintah Indonesia tidak mampu melindungi buruh migran, stop pengiriman buruh ke luat negeri,” tambah Septi.
Aksi yang berlangsung selama dua jam itu, sempat bersitegang dengan polisi, karena polisi menghalangi spanduk yang diusung para demonstran. Aksi yang diikuti oleh Forum Buruh Lintas Pabrik, Radio Komunitas Marsinah, Perempuan Mahardika, Serikat Buruh Migran Indonesia, dan SPTBGP ini berjanji akan menggelar aksi lanjutan bila tuntutan mereka tidak dipenuhi.[]
