Ahmad Fauzan Sazli
Cangkul, salah satu aktivis bendera berorasi di depan posko Bendera, Jakarta, (08/11/2012). FOTO AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus – Aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) memasang spanduk 2 x 25 Meter di depan Posko Bendera di jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis, (08/11/2012). Aksi tersebut terkait dengan penolakan mereka terhadap investasi Amerika dan negara-negara sekutunya melalui kontrak karya tambang dan migas di Indonesia.
Spanduk itu bertuliskan “Amerika kita Setrika, Inggris Kita Linggis. Nasionalisme Seluruh Tambang dan Migas.”
“Melihat kenyataan dan fakta bahwa kontrak karya bukan membawa kesejahteraan kepada bangsa Indonesia, kami menuntut pemerintah untuk menasionalisasi kontrak karya tambang asing dan menolak investasi modal asing dalam bentuk apapun terhadap sumber daya alam Indonesia,” kata Marshala menjelaskan alasan pemasangan Spanduk.
Menurutnya, semua kontrak karya yang ada di Indonesia merupakan milik asing yang hanya mencari keuntungan tanpa memikirkan dampak kerusakan lingkungan dan sosial bagi rakyat sekitar. Ia mencontohkan Freeport Indonesia yang tidak memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi kemakmuran rakyat Papua dan Indonesia secara umum.
Marshala mengungkapkan, bahwa spanduk ukuran 4 x 25 itu hadiah untuk Obama atas keberhasilan Amerika dan negara-negara sekutunya melalui kontrak karya minyak dan migas di Indonesia.
Pemasangan spanduk ini juga diiringi dengan orasi oleh sejumlah aktivis Bendera.[]