Ahmad Fauzan Sazli
Mahasiswa Mercu Buana menggelar aksi tolak pembangunan SPBU Shell di Joglo, Jakarta, Barat, Jumat, (21/12/2012). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus – Kesatuan Aksi Mahasiswa Mercu Buana (KAM UMB) menuntut pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyegel dan membatalkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) SPBU yang berdiri di pemukiman warga. Mahasiswa menganggap SPBU di pemukiman warga menyalahi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan dapat membahayakan warga di sekitanya.
“Kami mencatat setidaknya terjadi empat kali kasus Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menyeruduk pemukiman warga di wilayah DKI. Empat kasus terakhir tersebut terjadi di Cempaka Puti, Mangga Besar, Kedoya Utara, dan Joglo ,” kata Riski, mahasiswa Akutansi 2008 Mercu Buana kepada KabarKampus saat aksi menetang pembangunan SPBU Shell di Joglo, Jumat, (21/12/2012).
Menurutnya, pembangunan tersebut jelas menyalahi AMDAL karena berbahaya jika terjadi kebakaran. Selain itu jika sewaktu-waktu terjadi kebocoran sumur tangki, akan terjadi pencemaran air tanah yang dapat menimbulkan penyakit berbahaya seperti leukemia.
Riski mempertanyakan diberikannya IMB atas SPBU yang berada di dekat pemukiman tersebut. Ia mensinyalir telah terjadi kongkalingkong antara pengusaha SPBU dengan pemerintah. “Apalagi, seperti dalam pembangunan SPBU Shell di Joglo pemerintah ternyata tidak pernah meninjau lokasi pembangunan SPBU,” jelas Riski
Untuk itu mahasiswa menuntut pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk mencabut IMB dan mencabut izin operasional SPBU yang terletak di dekat pemukiman warga. Serta meninjau kembali tata ruang kota yang masih semrawut dan tidak memperhatikan kepentingan rakyat.[]
