Ahmad Fauzan Sazli
Orang tua Wildan, Ali Ja’far dan Sri Haryati. FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus – Ali Ja’far (50) dan Sri Haryati (45) merasa terharu setelah bertemu dengan anaknya Wildan Yani Ashari (22) tahun di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis, (31/01/2013). Kedua orang tua Wildan tersebut bertemu anaknya dalam kondisi sehat dan baik.
Rasa letih dan gundah hilang seketika saat bertemu sang anak. “Wildan mengaku enak,” kata Ali Ja’far kepada KabarKampus di depan gedung Bareskrim Polri usai menjenguk Wildan.
Menurut Ali, pihak Mabes Polri telah memperlakukan anaknya dengan baik. Makannya dijamin, begitupun pakaian untuk Wildan si peretas situs Presiden SBY.
Ali dan istrinya tiba di Jakarta pada hari Rabu sore, (30/01/2013). Pada malam harinya mereka langsung bertemu dengan Wildan di Mabes Polri sekitar pukul 19.00 WIB. Siang ini mereka mendapat kesempatan bertemu Wildan kembali. Pertemuan dengan Wildan di Mabes Polri menghapus air mata Sri Hartati.
Pengakuan Ali, istrinya terus menangis sejak Wildan diamankan Mabes Polri. “Kami bertemu dengan Wildan di ruang cyber crime Mabes Polri.”
Ali tak menyangka Wildan diperlakukan dengan baik. Pasalnya rumor yang beredar bila sudah dipegang oleh Polisi Pusat atau Mabes Polri akan mengalami situasi yang berat.
Saat ini kedua orang tua Wildan menginap di Wisma KB yang tak jauh dari Mabes Polri, Jakarta. Biaya penginapan mereka ditanggung oleh Mabes Polri.
Wildan lahir di Jember, 18 juni 1992. Ia adalah lulusan SMK Teknologi Balung Jurusan Pembangunan. Sehari-hari, Wildan bekerja sebagai penjaga warnet. Wildan dibekuk di Warung Internet Surya.Com, Jl. Letjend Suprapto no. 169 Kebonsari Jember, Jumat malam, (25/01/2013). Wildan dianggap melanggar Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, dan UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik setelah melakukan pengalihan DNS pada situs presidenSBY.info.
Saat ini penghuni dunia maya sedang menggalang solidaritas agar Wildan dibebaskan. Salah satu bentuk aksi solidaritas yang dilakukan sejumlah hadcker dengan melakukan “defacing” terhadap situs-situs pemerintah Indonesia. Hacker anonymous dengan kode serangan #opfreewildan #fightforfreedom paling gencar melumpuhkan situs-situs pemerintah Indonesia.[]
