Frino Bariarcianur
PADANG, KabarKampus—Nasib apes menimpa Shaka Musti Diguna, gara-gara tidak menggunakan helm, ia dihajar oknum anggota kepolisian Polsekta Padang Timur, Kota Padang. Tragisnya, korban penyiksaan oknum Polisi Padang babak belur di kantor Polisi.
Kejadiannya bermula ketika Shaka Musti Diguna, mahasiswa jurusan Sistem informasi, Fakultas ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK Kota Padang pulang dari kampus. Ia baru saja membayar uang uang kuliah. Ia ditemani Agung Tirtayasa mengendarai sepeda motor Beat warna putih nopol BA 6814 WM.
“Karena buru-buru kami lupa pakai helem,” ungkap Shaka dalam kesaksiannya.
Melihat ada razia di depan Polsek Padang mereka berdua berhenti. Jaraknya sekira 50 meter. Namun tiba-tiba seseorang mencegatnya. “Woi… .wa-ang ka tapi.Ka tapi ang!” teriak seseorang yang mencegat Shaka dan Agung. Rupanya ia adalah anggota Polisi yang tidak menggunakan baju dinas.
Kejadian begitu cepat, Shaka dan Agung tidak tahu siapa orang ini yang tiba-tiba mencegat dan memukulnya. Orang itu menghantam pipi kiri Shaka dengan sikut. “Aduhhh..!” teriak Shaka.
Tak cukup sampai di situ tiba-tiba datang lagi anggota Polisi, lantas memukul Shaka. Kali ini pipi bagian kanan Shaka yang kena. Agung, sahabat Shaka pun tak luput dari bogeman para Polisi.
Mereka lantas digelandang ke Mapolsek Padang Timur.
Rupanya di kantor yang seharusnya mengayomi masyarakat, penderitaan Shaka dan Agung tidak selesai. Kedua mahasiswa ini dihajar kembali. Mereka juga diintimidasi. Entah kenapa pihak oknum kepolisian Padang Timur begitu marah kepada mereka.
Setelah mengalami penyiksaan di Mapolsek Padang Timur, kedua mahasiswa UPI YPTK Padang akhirnya bisa keluar. Mereka pun sempat diancam oleh oknum polisi. Shaka dan Agung benar-benar ketakutan. Mereka tak menyangka hanya gara-gara tak mengenakan helem, wajah mereka babak belur.
Shaka tidak terima atas penyiksaan yang dilakukan pihak kepolisian. Kini kasusnya tengah ditangani oleh LBH Padang. []
