Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – LAPI Indowater ITB bersama ITB, Kementerian PU, dan Ikatan Dokter Indonesia menyumbang air bersih kepada pengungsi korban banjir di Jatinegara, Jakarta Timur. Air bersih itu dihasilkan dari disaster air bersih dengan teknologi Micro Hydraulic Paten.
Air itu diambil dari sungai kanal Jatinegara. Setelah itu dimasukkan ke dalam mobil disaster air bersih. “Alat itu bekerja melalui proses plokluator, sendimentasi, dan filter. Setelah itu ditampung ke dalam bak dan langsung dapat digunakan,” kata Triono, operator dari LAPI ITB kepada KabarKampus, Minggu, 20/01/2013
Menurut Triyono, untuk menjernihkan dan membunuh bakteri mereka menggunakan PAC dan kaporit. Seharunya air itu bisa diminum, namun karena situasi kurang higenis, air itu hanya dapat digunakan untuk mencuci dan mandi. Untuk minum air itu harus dimasak terlebih dahulu.
Triono mengungkapkan, disaster air bersih itu didatangkan karena air dari PDAM mati. Kapasitas alat ini mampu mengahsilkan 500.000 liter air per hari. “Alat ini mampu bekerja selama 24 Jam,” jelas Triyono.
Mobil disaster air bersih ini ada di pengungsian sejak Sabtu malam, (19/01). Mobil tersebut langsung didatangkan dari Bandung. Sejak hadirnya air bersih di pengungsian, sejak pagi, warga mengantri untuk mandi, mengambil air untuk masak dan mencuci.
Selain untuk pengungsi di Jatinegara, air yang dihasilkan dari disaster air bersih ini juga didistribusikan untuk pengungsi di Pancoran dan Jati Asih Bekasi.[]
