Frino Bariarcianur
BANDUNG, KabarKampus—Akhirnya pedagang kaki lima (PKL) di belakang kampus ITB digusur Pemkot Bandung, Kamis (10/01/2013). Keluarga Mahasiswa ITB setuju dengan penggusuran tersebut.
Pihak pemerintah kota Bandung menggunakan beko untuk merobohkan kios-kios PKL. Di kios-kios inilah ribuan mahasiswa ITB, dari tahun ke tahun, mengisi perut mereka. Di kios-kios inilah sering terlihat mahasiswa ITB mengerjakan tugas-tugas kampus. Hubungan mahasiswa dan PKL akrab.
Rencana penggusuran PKL yang “menghias” tepi jalan Dayang Sumbi dan Tamansari tepat di belakang kampus ITB sudah diketahui mahasiswa. Para pedagang pun sudah mengetahuinya. Malah dalam beberapa hari terakhir KM ITB intens mengajak mahasiswa untuk berdiskusi menyelesaikan persoalan PKL kampus.
Para PKL sudah mendapatkan SP3 dari Pemkot Bandung artinya tidak ada tawar menawar bahwa penggusuran akan jalan terus. Alasan Pemkot Bandung demi menciptakan keindahan dan akses jalan di kota Bandung.
Berikut pernyataan tegas KM ITB (sumber akun resmi @km_ITB) terkait penggusuran PKL di Jalan Dayang Sumbi dan Tamansari: 1). Setuju dengan penertiban PKL dengan syarat ada pihak yang menyosialisasikan rencana Jl. Dayang Sumbi dan Tamansari. 2). Jika sampai hari H penggusuran tidak ada sosialisasi akan mengajukan surat tuntutan kepada ITB dan Pemkot Bandung. 3). KM-ITB setuju dengan relokasi PKL untuk menjaga kesejahteraan PKL dengan lokasi yang diijinkan oleh Perda dan Pemerintah.
Mari kita berharap KM ITB terus mengawal persoalan ini sampai tuntas. Setuju? []
