Ahmad Fauzan Sazli
Para pedagang menumpahkan kekesalan mereka dengan melempar sisa bangunan yang dibongkar PT.KAI ke tengah rel di stasiun Pondok Cina, Senin, (14/01/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
DEPOK, KabarKampus – PT.KAI mengakui sekelompok orang yang membongkar kios pedagang adalah perintah mereka. Namun mereka menyangkal bahwa PT.KAI meyewa preman untuk membongkar kios-kios tersebut.
“Mereka itu kuli bangunan,” kata Mateta Rizulhaq Kahumas PT. KAI Daop I Jakarta, Selasa, (15/01/2013).
Menurut Mateta, PT.KAI menugaskan mereka karena sebenarnya bangunan itu sudah kosong. Namun PT.KAI tidak tahu siapa yang memprovokasi sehingga para pedagang mengisi kembali kios tersebut.
“Tidak mungkin pegawai yang pakai seragam seperti saya membongkar langsung kios tersebut,”jelas Mateta.
Terkait pemukulan terhadap mahasiswa dan pedagang, Mateta mengatakan, bahwa para pedagang itu tertekan saat akan membongkar bangunan. “Siapapun yang tertekan pasti akan melawan,” katanya.
Mateta mengungkapkan, pembongkaran sejumlah kios di stasiun se-Jabodetabek karena ingin mengoptimalkan lahan yang ada. “Peron stasiun itu adalah hak penumpang. Yang kami lakukan adalah mengambil hak kami untuk diberikan kepada publik,” kata Mateta.
Pada pembongkaran kios pedagang di stasiun Pondok Cina terjadi saling dorong antara orang yang diperintahkan PT. KAI dengan mahasiswa dan pedagang. Dalam adu dorong itu mahasiswa dan pedagang terkena pukulan kayu serta linggis.[]